Hal itu khususnya terkait agenda pertemuan Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG) dan kontribusinya pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), kebijakan perdagangan kedua negara, serta kerja sama investasi.
Mendag Lutfi meminta dukungan Pemerintah Korea Selatan terkait pelaksanaan TIIWG dalam kerangka Presidensi G20 Indonesia 2022, khususnya terkait penambahan isu industri ke dalam Working Group tersebut.
Sementara itu Menteri Moon menyampaikan, Indonesia merupakan mitra strategis bagi Korea Selatan, khususnya dengan adanya new southern policy yang diinisiasi Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Menteri Moon menyampaikan, hubungan bilateral kedua negara terus bergerak ke arah positif di berbagai bidang, terutama perdagangan dan investasi.
“Saya yakin hal ini dapat semakin ditingkatkan dengan komitmen kedua negara dalam mendorong implementasi IK-CEPA dan persetujuan RCEP. Saya juga sangat mengapresiasi kerja sama kedua negara yang sangat erat dalam mengatasi permasalahan rantai pasok global dan mewujudkan perdagangan digital yang lebih baik,” ungkap Menteri Moon.
Dalam pertemuan tersebut, Korea Selatan juga secara khusus meminta dukungan Indonesia terkait pencalonan Busan sebagai tuan rumah World Expo 2030.
Kunjungan Menteri Moon ke Indonesia kali ini sekaligus untuk memimpin Delegasi Korea Selatan pada pertemuan the 1st Joint Committee on Economic Cooperation (JCEC) Indonesia-Korea yang akan dilaksanakan pada Selasa (22/2).
Pada pertemuan tersebut, Delegasi Indonesia akan dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.