Sabtu Puisi
oleh : Asril Masbah.
Aku mengalun lunak mengikuti rentak gelombang. Walau angin membadai, menggapai – gapai, sesekali membuat aku terkapar di lantai.
Namun aku sadar, pantang berlarat dalam lunglai.
Badai itu begitu kuat membabat, mengguncang hebat. Angkuh, pongah dan sombong tak berpri, namun aku tetap menjulang martabat diri.
Walau membumbung tinggi, di puncak gelombang itu aku menemukan makna diri. Aku semakin yakin, bahwa gelombang dan badai itu, akan menghantarkan aku sampai ke tepi.
Wahai gelombang, duhai badai, walau sepijak cuma langkah kami, tapi percayalah jejak kami di negeri ini, akan melampau sejuta zaman.
Tarempa, 29 0ktober 2022.