Tour of Duty to Anambas
Oleh : Johari SH
“Balik kampung nih ye. Sate, Bakso, Nasi Goreng, semua enak”. Begitu kata memikat selingan atau sambutan ramah dan hangat Barack Obama dengan dialek Bahasa Indonesia khas style Amerika, ketika berkunjung ke Indonesia kala itu menyapa hangat warga Jakarta, tempat masa kecilnya itu.
Sungguh antusias sambutan audiens dan masyarakat Indonesia. Hemat saya itu pidato Presiden Obama yang sangat memikat, memukau, penuh inspirasi, padat berisi serta Presiden Obama menunjukkan kelas komunikasi politik kelas dunia. Saya sangat menyukai pidato Obama tersebut.
Saya memang bukan sekelas Obama, jauh panggang dari api, namun ketika pulang kampung minggu lalu atau lebih tepat tour of bussiness chance, karena saya memang bermaksud dan bertujuan diantaranya melakukan survey lokasi untuk shorebase area support oil and gas activity (Jargon anambas lawa dulu) selain dari silaturrahim plus plus dengan kawan lama.
Pada hakekatnya esensi dan kehangatannya miriplah. “Sambil menyelam minum air” begitulah perumpamaannya.
Suasana hati ketemu sahabat (konstituen) lama itu sungguh rilek dan mengasyikkan, jadi treatment dan semangat plus dan bagus untuk merelaksasi kejenuhan rutinitas kerja yang tidak jarang sangat menjenuhkan. Sembari menikmati cemilan kuliner khas dan berbincang dengan dialek lokal Anambas, bersenda gurau, celoteh ringan, diselingi pula perbincangan ringan soal perkembangan sosial politik lokal menjelang musim pilkada itu asyik dan tidak terasa tidak cukup waktu.
Sedikit bernostalgia dengan relawan Ir. Fachrizal dan Johari, SH (IJO) 2020 lalu itu dalam suasana kebatinan yang sungguh akrab dan hangat.
Sekikas info, IJO 03 pernah mencoba peruntungan politik dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kepulauan Anambas tahun 2020 lalu, walau belum beruntung, hanya bisa jadi runner up saja. Menang tapi menanggung ketidak beruntungan, maksudnya menang dari Pasangan Calon (Paslon) 02 (Yus Fatur), namun kalah dari paslon 01 (Hariswan). Meskipun demikian, IJO telah dapat menorehkan sejarah lolos sebagai Paslon jadi kontestan Pilkada melalui jalur independen.
Kala itu banyak pihak meragukan IJO bisa maju independen, termasuk awalnya oleh relawan IJO sendiri. Tapi berkat keyakinan, ketekunan dan militansi relawan ternyata gebrakan politik dan petualangan ijo doeloe sempat menggemparkan dan menggetarkan lawan, membuat riuh rendah semarak kontestasi politik kala itu. Tidak menang secara kuantitatif, tapi kami menang secara kualitatif. Paslon IJO membuat dan jadi sejarah perpolitikan Kabupaten Kepulauan Anambas Kepri sebagai paslon yang tergolong nekat meneroka peluang politik jalur independen. Begitulah kilas balik kisah petualangan IJO 2020.Dan nampaknya pada musim pilkada serentak 2024 ini belum ada paslon yang berani dan bersemangat senekat Paslon IJO dulu maju melalui jalur independen. IJO itu luar biasa.
Dalam pada itu, bersilaturrahmi dengan relawan dan teman lama tetaplah mengasyikkan. Apalagi bergabung pula tim lain berbincang bersama. Mereka kelihatannya bersimpati pada gebrakan IJO dulu yang bisa jadi inspiring. Sungguh simpatik dan jadi gerakan politik yang inovatif. Rindu suasana dinamika aspirasi yang padat berisi, tetap terkenang dan jadi kenangan yang tidak terlupakan.
Agenda politik itu boleh ada atau tiada, namun persahabatan kita harus selalu senantiasa terus ada. Terimakasih atas dukungan dan kesempatan silaturahmi. Jumpa lagi pada kesempatan lain. Politik itu dinamis dan selalu ada jalan bagi yang mau berbuat. Dan politik itu adalah seni berkomunikasi dan opini serta strategi taktis yang dapat membuat lawan menjadi kawan. Lawan beda pendapat, jadikan kawan untuk berfikir.
Batam, Minggu 12 Mei 2024.