Mendag M Lutfi Ungkap Jutaan Liter Minyak Goreng Hilang di Jakarta, Medan, dan Surabaya

Dibaca: 498 x

Mendag M Lutfi Ungkap Jutaan Liter Minyak Goreng Hilang di Jakarta, Medan, dan Surabaya
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kiri) berbincang dengan warga yang membawa jerigen minyak goreng kosong saat berkunjung di Pasar Senen Blok III, Jakarta, Kamis, 17 Maret 2022. (Foto: ANTARA)

JAKARTA, AnambasPos.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan puluhan juta liter minyak goreng yang disalurkan ke Jakarta, Medan, dan Surabaya hilang di pasaran pada saat pemerintah masih memberlakukan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) maksimal Rp 14.000 per liter untuk kemasan premium.

Mendag Lutfi mengungkapkan hal itu dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Lutfi mengungkapkan data Kementerian Perdagangan mengenai pasokan minyak goreng sebanyak 25 juta liter ke Kota Medan, Sumatera Utara, namun saat ia mengecek ke lapangan minyak goreng tersebut tidak ditemukan.

BACA JUGA  Legislator Minta Kejagung Tuntaskan Kasus Ekspor CPO

“Di Medan itu mendapatkan 25 juta liter, rakyat Medan menurut (data) BPS (sebanyak) 2,5 juta orang, jadi satu orang itu menurut hitungan 10 liter. Saya pergi ke Kota Medan, saya pergi ke pasar, saya pergi ke supermarket tidak ada minyak goreng,” kata Lutfi, seperti dilansir Antaranews.com, Kamis (17/3/2022).

Lutfi menjelaskan hal yang sama terjadi di dua kota lain, yakni Jakarta dengan pendistribusian hingga 85 juta liter dan Surabaya dengan total 91 juta liter minyak goreng.

Dengan data distribusi yang dilaporkan dan pengecekan di lapangan yang berbeda tersebut, Kementerian Perdagangan menyimpulkan dua indikasi terhadap apa yang terjadi.

BACA JUGA  Tidak Peduli Kesulitan Masyarakat Anambas, Anggota Dewan Kecam Keras PT Rempang

“Deduksi kami adalah ini ada orang-orang yang mengambil kesempatan di dalam kesempitan. Dan tiga kota ini apa ke common dominators-nya, satu industri ada di sana, yang kedua ada pelabuhan,” kata Lutfi.

Mendag menyebutkan adanya dugaan penyelundupan minyak goreng yang diproduksi dengan harga CPO kebijakan domestic price obligation (DPO) yang jauh di bawah harga internasional, namun tidak dijual di dalam negeri melainkan ke luar negeri dengan selisih harga mencapai Rp 8.000 per liter.

BACA JUGA  Ellisya, Dilantik Sebangai PAW Anggota DPRD Anambas Kamis Ini

“Jadi kalau ini pelabuhan, yang keluar dari pelabuhan rakyat satu tongkang bisa 1.000 ton atau 1 juta liter, dikali Rp 7.000 (atau) Rp 8.000, ini uangnya (mencapai) Rp 8 (miliar) sampai Rp 9 miliar,” kata Lutfi.

Mendag mengatakan telah melaporkan temuan ini kepada Satgas Pangan untuk ditelusuri lebih lanjut.

“Ini memang tidak bisa dikesampingkan sifat dari manusia yang rakus dan jahat. Oleh sebab itu di kemudian hari saya mintakan pada Satgas Pangan untuk melawan orang-orang mafia yang rakus dan jahat ini, kita mesti lawan bersama-sama,” kata Mendag.

BACA JUGA  Budi Wasesa: Mafia Beras Patut Dijerat Hukuman Sesuai UU Subversi

Saat ini pemerintah memutuskan untuk mencabut kebijakan HET minyak goreng dan mengembalikan harganya pada mekanisme pasar.

Namun pemerintah memutuskan untuk menyubsidi harga minyak goreng curah agar bisa dijual seharga Rp 14.000 per liter di tingkat masyarakat, sementara minyak goreng kemasan sederhana dan premium disesuaikan pada harga pasar.

 



Terhubung dengan kami

     


Pasang Iklan Banner klik DISINI