“Kasus COVID-19 berhasil kita kendalikan, kita juga cepat memutus penularan dengan tracing, tracking, dan testing dengan solusi digital Peduli Lindungi. Selain itu, dilakukan percepatan vaksinasi merah putih untuk mendorong swadaya vaksin,” lanjutnya.
Di sektor ekonomi, kata Moeldoko, pemerintah berhasil melewati ancaman resesi dengan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui bantuan sosial kepada masyarakat miskin dan insentif untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kebijakan kartu prakerja menjadi penolong dan menahan lajunya angka pengangguran.
“UMKM yang menjadi penyangga kita di krisis ekonomi 1998, kembali menjadi pilar kuat di masa krisis pandemi. Digitalisasi UMKM terus digenjot dan berbagai insentif dikeluarkan untuk menjaga kondisi bisnis UMKM,” terang Moeldoko.
Ia menambahkan kondisi krisis COVID-19 tidak menyurutkan reformasi birokrasi dan deregulasi. Selain itu, konsolidasi riset terus dilakukan untuk memastikan talenta-talenta unggul dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.
Tradisi penyusunan laporan capaian kinerja dimulai sejak 2015 setiap tanggal 20 Oktober. Laporan ini adalah bentuk pertanggungjawaban jalannya pemerintahan dalam satu tahun terakhir.
Secara tradisi, laporan capaian kinerja disampaikan kepada publik agar masyarakat lebih memahami apa yang telah dilakukan pemerintah.
Sejumlah pencapaian ditampilkan dalam laporan capaian tersebut di antaranya adalah penyelesaian kasus tanah dengan pendekatan baru yang melibatkan organisasi sipil.
Selain itu ada lima arahan besar Presiden serta capaian pembangunan di Papua dalam bidang SDM, infrastruktur, transformasi ekonomi, deregulasi, reformasi birokrasi, serta kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang baru selesai.
Laporan capaian kinerja itu bisa diunduh secara digital di laman https://capaiankinerja.presidenri.go.id/ pada 20 Oktober 2021 mulai pukul 00.00 WIB atau bertepatan dengan dua tahun masa Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.