JAKARTA, Anambaspos.com — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan Indonesia memiliki kekuatan dan potensi yang besar di dunia digital karena memiliki jumlah pengguna internet yang banyak.
Pada Januari 2021, Indonesia tercatat memiliki 202,6 juta pengguna internet. Untuk itu, pemerintah perlu memastikan kesiapan digital penduduk Indonesia.
“Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga terus membangun infrastruktur digital di seluruh Indonesia, di pedesaan dan daerah tertinggal,” kata Menteri Kominfo, Johnny G. Plate, pada Conference on Communication and New Media Studies (COMNEWS) 2021 yang diadakan Universitas Multimedia Nusantara, dikutip dari keterangan pers, Selasa.
Pemerintah sedang menyelesaikan pembangunan infrastruktur agar 83 ribuan desa di Indonesia terhubung dengan sinyal 4G. Selain membangun infrastruktur secara masif, pemerintah menyiapkan undang-undang untuk mendukung hal tersebut.
“Selain mengembangkan infrastruktur, kami juga fokus pada bagaimana mengatur tata kelola aturan hukum digital yang baik,” kata Johnny.
Pada keterangan yang sama, Rektor Universitas Multimedia Nusantara Ninok Leksono menyatakan perkembangan teknologi, khususnya media baru, mampu mengganggu (disrupsi) kedigdayaan media lama.
Dampak disrupsi juga terasa pada aspek sosial-budaya komunikasi.
“Dampaknya tidak hanya bagaimana masyarakat mengonsumsi media, melainkan juga bagaimana masyarakat berkomunikasi. Pandemi ini menimbulkan tantangan-tantangan dalam komunikasi digital,” kata Ninok.
Pandemi virus corona mempercepat komunikasi digital, namun, transformasi tersebut dipandang memiliki dua sisi mata uang.
Pada satu sisi, transformasi digital bisa mempercepat perkembangan industri dari 4.0 ke Smart Society 5.0. Di sisi lain, transformasi digital menimbulkan tantangan, misalnya gangguan kecanduan internet.
Dr. Ronny Adhikarya, yang pernah menjadi perwakilan FAO (the Food and Agriculture Organization), berpendapat masyarakat juga perlu memiliki imunisasi komunikasi dan imunisasi kepercayaan.
“Kita harus mendapatkan tidak hanya vaksin COVID tetapi juga imunisasi komunikasi dan imunisasi kepercayaan. Konsep dan metode sosialisasi dari imunisasi komunikasi dan kepercayaan ini harus dimasukkan ke dalam pendidikan transdisipliner dan kurikulum di semua tingkatan,” kata Ronny dalam keterangan yang sama.