Menteri Agus Gumiwang: Produsen Gula Terbesar UEA Siap Investasi 2 Miliar Dolar AS di RI

Dibaca: 324 x

Menteri Agus Gumiwang Produsen Gula Terbesar UEA Siap Investasi 2 Miliar Dolar AS di RI
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) berfoto bersama dengan Managing Director Al Khaleej Sugar Co. sekaligus Chairman Jamal A-Ghurair Group, Jamal Al-Ghurair (kiri) seusai melakukan pertemuan di Dubai, UEA, Selasa (2/11/2021). - Foto: ANTARA/HO-Kementerian Perindustrian/aa.

DUBAI, AnambasPos.com – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan Al Khaleej Sugar Co., produsen terbesar gula di kawasan Timur Tengah dan lima besar dunia, berminat untuk berinvestasi di Indonesia senilai 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp28,68 triliun dalam pengembangan etanol di Indonesia.

“AKS akan berinvestasi pabrik gula terintegrasi di Indonesia. Selain memproduksi gula, AKS juga rencananya memproduksi bioetanol dan listrik dari biomassa,” kata Agus di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), seperti dilansir Antaranews.com, Minggu (7/11/2021).

Komitmen itu disampaikan oleh Managing Director Al Khaleej Sugar Co. sekaligus Chairman Jamal A-Ghurair Group, Jamal Al-Ghurair saat bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Dubai.

BACA JUGA  Terungkap Penimbunan 1 Juta Kg Minyak Goreng di Sumut, Bareskrim Turun Tangan

Selain menghadiri perhelatan Expo Dubai 2020, kunjungan kerja Menperin Agus tersebut ke Persatuan Emirat Arab, sekaligus untuk bertemu calon investor potensial. Salah satunya adalah Al Khaleej Sugar (AKS).

Saat itu, Menperin Agus didampingi Plt Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Taufik Bawazier, Staf Khusus Menteri Achmad Sigit Dwiwahjono dan Konsul Jenderal RI di Dubai K. Candra Negara.

Menperin menjelaskan, pihaknya akan bekerja sama dengan kementerian lain untuk menjajaki peluang investasi tersebut karena terkait investasi energi dan pemenuhan lahannya. Selain itu, Agus berharap penanaman modal perusahaan gula asal Dubai itu bakal menjadi pelatuk industri gula nasional yang lebih efisien pada masa depan.

“AKS akan mengembangkan fabrikasi etanol dari gula. Etanol tersebut pun diharapkan dapat menjadi sumber bahan bakar alternatif,” ujarnya.

BACA JUGA  Polres Tanjungpinang Temukan Jasad Seorang Warga Hilang Dua Minggu

Upaya ini sejalan dengan tren pengurangan emisi karbon, yang membuat sejumlah negara memutar otak untuk mencari sumber energi yang lebih bersih.

Negara-negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan Filipina sendiri telah mengembangkan etanol dalam jumlah besar sebagai alternatif bahan bakar fosil. Pemanfaatan etanol dalam energi baru dan terbarukan menjadi satu alternatif untuk pengurangan gas emisi karbon dari sektor transportasi.

Selain sebagai bahan bakar, lanjut Agus, etanol gula dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap gula rafinasi.

BACA JUGA  Polisi Grebek Toko Obat Ilegal di Bekasi

“Dalam konteks ini, impor gula bisa ditekan dan bahkan ke depan berpeluang berkurang sekitar 750.000 ton per tahun,” ungkapnya.

AKS memiliki pabrik gula di Dubai dengan kapasitas 6.000 ton gula per hari. Selain memiliki pabrik gula di Dubai, AKS juga berinvestasi di Mesir dan Spanyol. Penghasilan AKS per tahun diperkirakan sebesar 14 miliar dolar AS.

BACA JUGA  Sebanyak 39 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan Saat H-2 Lebaran di Tanah Air

“Kebutuhan gula nasional sekitar 6,7 juta ton. Terdapat beberapa cara untuk mengurangi impor gula, di antaranya dengan menyiapkan lahan perkebunan tebu dan mendorong proses transformasi digital. Kehadiran AKS di Indonesia, InsyaAllah dapat membantu memenuhi kebutuhan gula nasional,” imbuh Menperin.

 



Terhubung dengan kami

     


Pasang Iklan Banner klik DISINI