BEKASI, AnambasPos.com – Sekitar 100 perajin tempe di Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi meminta agar pemerintah menurunkan harga kacang kedelai.
Saat ini, harga kacang kedelai impor menembus Rp 11.300 per kilogram. Perajin berharap harga bahan baku tempe ini tetap stabil pada kisaran Rp 8.500 per kilogram.
“Kami mogok produksi selama tiga hari agar harga kedelai tetap stabil, tidak naik terus,” ujar perajin tempe, Nasir, Senin (21/2/2022).
Dia mengatakan, kenaikan harga mulai dirasakan sejak pandemi Covid-19 terjadi. Saat itu, kenaikan terjadi setiap hari sekitar Rp 200-Rp 300 per kilogram. Memang naiknya tidak tinggi, tetapi selalu ada kenaikan setiap hari dan puncaknya pada Januari awal 2022 lalu. Kenaikan harga kedelai sudah tak mampu ditutupi dengan keuntungan harga tempe di pasaran, dikutip dari Beritasatu.com, Senin (21/2/2022)
“Harga kedelai naik, tetapi kami tidak bisa menaikkan harga tempe karena pelanggan pasti memilih daging ayam,” tuturnya.
Dia membandingkan, apabila harga tempe dinaikkan menjadi Rp 8.000 per potong. Konsumen, akan memilih komoditas lainnya yakni daging ayam yang harga potongan terkecil Rp 9.000.
“Satu ekor ayam Rp 36.000 atau sekitar Rp 9.000 dibagi empat potongan kecil. Pelanggan akan memilih daging ayam daripada beli tempe. Ini yang kami khawatirkan kalau harga tempe naik tinggi,” pungkasnya.