Setelah lebih kurang tiga jam berjibaku, kata Faisal, kobaran api yang sangat besar dapat dipadamkan.
Menurutnya, api berkobar cukup lama karena banyak barang-barang yang mudah terbakar, salah satunya tekstil.
“Bukan itu saja yang buat lama, tapi sulitnya armada kita masuk karena ramainya warga di jalan yang melihat kebakaran ini,” sebut Faisal.
Pihaknya belum mengetahui apa penyebab kebakaran tersebut. Termasuk kerugian materiil belum bisa diperkirakan.
Sementara itu, Fajar (56), salah satu pemilik bordir mengaku tidak ada satu pun barang dagangannya yang bisa diselamatkan.
Pasalnya, dia datang ke tokonya setelah api sudah sangat besar.
“Habis semua pakaian bordiran saya. Cuma manekin ini yang bisa saya selamatkan. Karena barang ada di belakang semua,” kata Fajar ketika diwawancarai Kompas.com, Jumat malam.
Ia mengatakan, pada pukul 17.30 WIB, sudah tutup toko dan pulang ke rumah.
Sekitar jam 18.40 WIB, Fajar mendapat telepon dari karyawannya menyampaikan bahwa ruko terbakar.
Fajar bersama istrinya langsung datang ke tokonya. Namun, api sudah membesar dan asap membumbung tinggi.
“Pas saya datang api sudah sangat besar di bagian belakang. Enggak tahu dari mana awal mulanya api,” ujar Fajar.
Akibat kebakaran itu, Fajar menaksir kerugian mencapai Rp 2 miliar.
Hingga pukul 23.00 WIB, api sudah berhasil dipadamkan petugas damkar yang dibantu polisi dan TNI. Petugas kepolisian memasang garis polisi di sekitar ruko yang hangus terbakar.
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus tampak turun langsung ke lokasi melihat kondisi ruko yang terbakar itu.
Sementara sejumlah pekerja di toko yang terbakar itu mengangkut barang-barang yang berhasil diselamatkan.