INDEF: Swasta Perlu Dilibatkan dalam Pengelolaan Pelabuhan, Ini Argumennya

Dibaca: 409 x

INDEF Swasta Perlu Dilibatkan dalam Pengelolaan Pelabuhan, Ini Argumennya
Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto. (Aji Cakti)

JAKARTA, AnambasPos.com – Wakil Direktur Institute for 16 of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto mengungkapkan kehadiran swasta dalam pengembangan dan pengelolaan pelabuhan di Indonesia perlu didorong dan didukung.

“Menurut saya ini perlu didorong kehadiran swasta dalam mengembangkan pelabuhan di Indonesia,” ujar Eko kepada wartawan, dilansir dari Antaranews.com, Sabtu 16 April 2022.

Ekonom itu memandang bahwa pihak swasta penting hadir di proyek-proyek strategis pemerintah atau berperan untuk menggerakkan kegiatan ekonomi pelabuhan di wilayah tersebut agar cepat berkembang.

Indonesia memiliki wilayah yang luas, dan kehadiran pihak swasta penting dalam rangka bersinergi dengan pemerintah dalam pengelolaan Pelabuhan sebagai sarana distribusi dan transportasi komoditas, terutama distribusi dan transportasi komoditas batu bara.

“Seiring pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 pastinya kebutuhan batu bara meningkat. Hal ini dikarenakan untuk menggerakkan kegiatan perekonomian membutuhkan pasokan energi yang banyak,” kata Eko.

Di Indonesia sendiri, batu bara merupakan salah satu alternatif energi untuk kegiatan perekonomian terutama untuk pasokan listrik di mana ketika perekonomian tumbuh maka kebutuhan akan listrik juga meningkat.

Sedangkan di level internasional dengan adanya pemulihan ekonomi sudah mendorong harga komoditas batu bara meningkat. Selain itu ditambah dengan berlarut-larutnya Perang Rusia-Ukraina, maka saat ini negara-negara mau tidak mau mempertimbangkan untuk menggunakan batu bara sebagai pilihan alternatif energi ketika pasokan minyak dan gas berkurang dikarenakan banyaknya embargo terhadap Rusia.

“Kalau sekarang komoditas batu bara sangat dibutuhkan dan kembali menjadi primadona pada masa pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19,” ujar Eko.

Eko menjelaskan bahwa patokannya adalah jika harga minyak tinggi maka hal ini berpengaruh pada peningkatan permintaan terhadap komoditas batu bara. Hal ini dikarenakan batu bara sebagai komoditas substitusi bagi energi.

BACA JUGA  Kereta Cepat Jakarta-Bandung Gunakan Teknologi GSM-R Bisa Ngebut 350 Km/Jam

 



Terhubung dengan kami

     


Pasang Iklan Banner klik DISINI