Penlis :Ilham Idhar / Editor : Slamet
BUKIT PADI, JEMAJA TIMUR, AnambasPos.com,- Petani Semangka yang berada di Desa Bukit Padi Kecamatan Jemaja Timur mengalami gagal panen.
Hal tersebut dikarenakan semangka yang mereka tanam mati akibat terendam air sungai yang meluap hingga memasuki wilayah ladang mereka.
Itensitas hujan yang sering terjadi beberapa pekan belakangan ini, mengakibatkan petani semangka di Desa Bukit Padi mengalami kerugian besar.
Seperti yang dikatakan Ateng, ketika ditemui AnambasPos.com, dirinya mengaku pasrah karena sebagian semangka miliknya mati akibat sungai yang meluap hingga masuk ke lahannya itu.
“Iya mas, kemarin air sungai meluap hingga ke lahan saya dan teman – teman petani disini. efek dari kejadian itu tanaman semangka milik kami mati, walau ada juga sebagian hidup, namun tidak memiliki pertumbuhan yang bagus”, kata Ateng kepada AnambasPos.com, Selasa (22/02/2022).
Dilokasi yang sama, ketua kelompok tani (poktan) Makmur Jaya Desa Bukit Padi, yang diketahui bernama Jana membenarkan apa yang terjadi. Dirinya mendata bahwa, terdapat sekitar 14 orang petani yang menanam semangka dipinggir sungai wilayah lahan Makmur Jaya mengalami nasib yang sama.
“Kami bukannya tidak berterimakasih kepada Pemerintah Daerah yang telah merealisasikan proyek normalisasi sungai beberapa waktu lalu, tapi kenyataannya saat ini14 orang anggota kami mengalami kerugian. ini dikarenakan semangka yang kami tanam habis tergenang oleh banjir,” tutur Jana.
Pemdes Bukit Padi Berharap Pemda Anambas Bisa Mengambil Tindakan
Musibah yang menimpa para petani semangka juga dibenarkan adanya oleh Kepala Desa Bukit Padi. Kepada Media ini dirinya menjelaskan bahwa telah mendapatkan laporan tentang warga khususnya petani yang mengalami gagal panen.
Disebabkan itensitas hujan yang cukup tinggi dan normalisasi sungai yang menurutnya tidak sesuai harapan, petani yang bergabung dalam Poktan Makmur Jaya rata-rata harus menelan kerugian yang cukup besar.
“Dari laporan yang saya terima, rata-rata petani semangka di Desa Bukit Padi mengalami kerugian berkisar empat hingga lima juta rupiah, itu terhitung dari tenaga, bibit, pupuk dan waktu mereka yang terbuang sia-sia” terang M.Yamin selaku Kades Bukit padi.
Dirinya sangat prihatin dengan apa yang menimpa warga petaninya tersebut, besar harapanya agar Pemerintah Daerah (Pemda) bisa kembali melanjutkan pekerjaan normalisasi sungai yang dinilai belum selesai dengan maksimal.
“Para petani harus kehilangan tanaman semangka mereka lagi. Ini diakibatkan belum maksimalnya normalisasi sungai yang berada di wilayah Jemaja Timur dan Jemaja, jika terjadi hujan, petani kami kembali mengalami kerugian,” ungkap Yamin
Yamin menaruh harapan yang besar terhadap Pemda agar cepat mengambil tindakan, ini untuk menghilangkan pengalaman pahit yang berulang kali menimpa para petani.
“Harapan penuh kami dari Pemdes Bukit Padi kepada Pemda Anambas agar kiranya bisa cepat bertindak dalam mengatasi hal seperti ini,” harap Yamin.