
Dari Kunjungan Monev Komisi II DPRD Anambas
BATU BELAH (Anambaspos.com) – Progres pembangunan di desa Batu Belah dan Desa Air Putih dipantau langsung oleh sejumlah Anggota DPRD Anambas. Kamis, (17/11) rombongan Komisi II DPRD Anambas turun ke dua desa itu dalam rangkaian kunjungan evaluasi dan monitoring (monev) Anggota DPRD Anambas jelang pengesahan APBD 2017 yang ditargetkan akhir bulan ini.

“Progres pembangunan Anambas hingga ke tingkat desa perlu kita pantau langsung ke lapangan. Baik kegiatan yang bersumber dari APBD maupun APBN. Kita perlu data pendukung yang akurat.,” kata Julius, Angota Komisi II DPRD Anambas di sela-sela kunjungan tersebut kepada Anambaspos.com.
Terkait desa, Raja Bayu F Gunadian, SE merasa lega dengan adanya dana desa (DD) tersendiri yang diplot oleh pemerintah pusat. Konisi itu meretas sekat yang kerap menyebutkan adanya dana asfirasi Anggota DPRD tertentu yang digunakan untuk membangun desa. Sehingga sering muncul istilah desa anggota DPRD tertentu. Imbasnya bajet anggaran pembangunan tidak masuk ke desa tersebut karena bukan basis suara pemenang pemilu.
“Kita merasa lega dengan adanya ploting dana desa oleh pemerintah pusat. Kondisi itu sangat membantu Pemkab Anambas. Jadi sekarang sudah tidak ada lagi istilah desa tertentu sebagai basis pendukung Anggota DPRD pemenag pemilu. Semuanya sudah tidak bisa saling klaim, karena desa sudah punya dana tersendiri untuk membangun desanya,” terang Bayu.
Kepala Desa Batu Belah, Siswandi dalam dialog dengan Anggota Komisi II DPRD Anambas menayampaikan progres kegiatan pembangunan di desa Batu Belah. Dalam pertemuan itu dia mengaku mengalami kebingunan dalam menyususn dokumen Laporan Pertanggungjawaban (SPJ) dikarenakan adanya informasi yang saling berbeda yang diterima oleh pihaknya.
“Ada kebingunan kami dalam menyusun SPJ. Dianataranya pada pembayaran keuangan untuk perangkat desa seperti RT, RW, Kadus dan lain-lain. Dalam panduan yang kami terima dan dapatkan sebelumnya melalui bimbingan bunyinya insentif. Tapi menurut BPMD itu dana operasional,” cerita Siswandi.
