Ia mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui BKIPM terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk hasil perikanan Maluku yang diharapkan bisa mendongkrak ekspor hasil lautnya.
BKIPM memiliki program monitoring tingkat pencemaran laut (marine toxins) untuk mengetahui kondisi perairan Maluku.
“Terakhir kita ada kegiatan monitoring di Ambon pada 2019 untuk mengetahui kondisi perairan untuk menjamin agar perairan kita sehat dari pencemaran. Karena kalau dalam tubuh ikan sudah ada zat dari pencemaran laut, maka ikan-ikan itu sudah tidak layak dikonsumsi,” ujarnya.
Venita Rensa Mailoa, Quality Assurance PT Kreasi Himono Indonesia (KHI), awalnya tidak menyangka produk ikan kerapu Himono bisa meraih bintang tiga Superior Taste Award 2022. Apalagi PT KHI juga baru bangkit lagi setelah sejak 2019 hingga Oktober 2021 sempat vakum akibat dampak pandemi COVID-19.
“Dengan mendapat penghargaan ini kita berkomitmen untuk menjaga kualitas, dan berusaha memperluas pasar,” kata Venita.
Ia mengatakan pada Juni ini PT KHI berencana untuk mengekspor ikan kerapu ke Singapura sebanyak 300 kilogram. Pada awal Juni ini, PT KHI juga mengekspor tuna segar loin ke Jepang.
“Kita akan tunjukkan bahwa produk kerapu kita di Maluku kualitasnya baik,” ujar Venita seraya menambahkan produk kerapu Himono juga sudah dipasarkan lewat Lokapasar (marketplace) seperti Shopee.