AnambasPos.com – Dubes RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko memperkenalkan kopi asal Indonesia kepada warga negara petro dollar tersebut.
KBRI menggelar acara yang bertemakan “My Kupi, My Indonesia” untuk pertama kalinya pada tanggal 2 Juli 2022. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan berbagai jenis kopi spesialti Indonesia dengan berbagai jenis varietas, kepada kalangan penikmat kopi di Brunei.
“Saat ini budaya minum kopi di Brunei terus berkembang, sehingga bisnis kafe juga semakin banyak ditemui. Untuk itu, diharapkan kegiatan ini dapat mendorong kolaborasi bisnis antara peminat bisnis kopi Brunei dengan suplier atau roastery asal Indonesia,” ujar Sujatmiko dalam sambutannya membuka acara tersebut, dilansir RRI.co.id, Sabtu (2/7/2022).
Rangkaian acara yang dihadiri oleh pejabat pemerintah setempat, kalangan diplomatik, pebisnis importir produk Indonesia, para pemilik kafe di Brunei. Tak ketinggalan hadir kalangan media, influencer dan kalangan muda Brunei. Kegiatan diawali dengan talkshow yang dibawakan instruktur barista Brunei, M. Fadhil Abubakar. Fadhil menceritakan tentang keunggulan cita rasa kopi Indonesia.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan kopi khop khas Aceh yang menyajikan kopi dengan gelas terbalik oleh The Cafe. Ada juga sesi coffee tasting, baik yang di-brew secara manual ataupun dengan mesin espresso. KBRI mengajak serta enam kafe lokal untuk ikut mempromosikan kopi Indonesia pada sesi coffee tasting.
Jenis kopi yang dipromosikan antara lain Arabika Gayo, Toba Aek Raja, Kamojang Honey Anaerob, Ijen Yellow Cattura, Bali Sudana. Selanjutnya kopi Toraja Kalosi, Malabar Cibercek, Fruit Bomb Puntang. Kopi-kopi ini diproduksi oleh beberapa kafe dan roastery terpilih di Indonesia, antara lain Philocoffee, Amunisi Kopi, Madbottle, Commongrounds, Skynine, Mandiri Kopi dan Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI).
Setiap tamu terlihat antusias berdiskusi dan mencicipi kopi yang disajikan sesuai pilihan kekhasan taste dan notes yang ditawarkan. Sebagian orang tertarik dengan cita rasa light acidity dengan kombinasi kacang, karamel dan cokelat seperti kopi Gayo. Ada yang tertarik dengan kekhasan aroma kopi Toraja, keunikan citrusy dan clean after-taste kopi Bali. Namun ada juga yang menikmati cita rasa fruity manis dari kopi Jawa Barat, atau rasa kuat dan pekat yang khas dari kopi Ijen Jawa Timur.
Selama kegiatan juga ditampilkan kegiatan seni Tari Pendet, Tari Indang, dan musik karaoke oleh para pengunjung. Sambil menikmati sajian kopi, disajikan pula makanan ala Indonesia, yaitu laksa, kue lapis singkong warna warni, bolen pisang keju, lemper, dan martabak telur.
Acara ditutup dengan lagu Gemu Fa Mire yang ditarikan bersama-sama, dan setiap tamu dapat membawa pulang contoh kopi bubuk Indonesia.