JAKARTA, AnambasPos.com — Sejalan dengan target pemerintah menurunkan sampah plastik di laut hingga 70% pada 2025, PT Kalbe Blackmores Nutrition (Blackmores Indonesia), perusahaan suplemen kesehatan, meluncurkan program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’. Langkah ini wujud kepedulian perusahaan terhadap kebersihan lingkungan, khususnya ekosistem laut.
“Secara global, selama lebih 90 tahun Blackmores berkomitmen memberikan nutrisi dari alam dan menjaga keberlanjutan lingkungan,” kata Head of Marketing Kalbe Blackmores Nutrition, Astrid Prasetyo dalam keterangan tertulisnya Minggu (11/9/2022).
Untuk itu, sebagai produk suplemen dengan brand Blackmores Odourless Fish Oil yang bersumber dari minyak ikan laut membantu menjaga kesehatan harian tubuh.
Blackmores berkomitmen menjaga kualitas produk dan lingkungan secara beriringan seperti memastikan kualitas sumber minyak ikan terpilih, pengemasan modern, hingga permasalahan sampah produk. “Hal ini yang mendasari kami menurunkan sampah plastik di laut dengan menghadirkan program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’,” kata dia.
Program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’ mengajak masyarakat Indonesia peduli menjaga kebersihan lingkungan laut. Masyarakat diimbau mengumpulkan sampah botol plastik bekas vitamin dari merek apapun agar bisa dikelola atau didaur ulang dengan baik sehingga tidak menambah angka sampah plastik. “Sampah plastik itu bisa dibawa ke apotek independen yang tersedia dropbox Blackmores dan Blackmores Pop Up Store di beberapa titik mal di Indonesia,” kata dia.
Pemerhati Lingkungan, Tasya Kamila mengatakan, sampah plastik merupakan permasalahan yang harus dituntaskan bersama. “Dengan mengurangi sampah, berarti memberi kontribusi pada kelestarian lingkungan, mari bersama-sama menjadi agen perubahan dengan mengumpulkan sampah botol plastik bekas untuk menjaga laut tetap bersih,” kata dia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 menyebutkan limbah plastik Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun dan diperkirakan sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang terbuang ke laut. Selain itu, Data National Plastic Action Partnership (NPAP) juga menunjukkan ada 4,8 juta ton sampah plastik di Indonesia tidak diolah dengan baik, di mana sebanyak 48% di antaranya dibuang ke alam terbuka dan 9% dari sampah plastik berakhir di laut.