JAKARTA, AnambasPos.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial (Kemensos) Harry Hikmat menyebut penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng lewat jasa PT Pos Indonesia. Penyaluran via PT Pos dipilih karena lebih cepat dibandingkan menggunakan jasa bank.
“Presiden sudah menyetujui dan memutuskan bahwa penyaluran bantuan dilakukan secara tunai melalui PT Pos Indonesia,” kata Harry saat mendampingi Presiden Jokowi meluncurkan Program BLT Minyak Goreng di Pasar Rakyat Angso Duo Baru, Kota Jambi, melalui keterangan tertulis, seperti dilansir Beritasatu.com, Kamis (7/4/2022).
Menurutnya, penyaluran menggunakan jasa PT Pos Indonesia dipilih karena telah terbukti bisa cepat menyalurkan bansos program Kemensos sebelumnya. Penyaluran menggunakan jasa Bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) tidak dipilih karena prosesnya lama lantaran ada prosedur yang panjang.
“Selain itu, KPM (keluarga penerima manfaat) yang menerima uang tunai juga secara psikologis berbeda dengan yang nontunai,” sebut Harry.
Penyaluran BLT minyak goreng akan sudah dimulai sejak 4 April hingga 21 April mendatang di seluruh Indonesia. Bantuan tersebut nantinya akan disalurkan kepada 20,65 juta KPM. Mereka terdiri atas 18,8 juta KPM Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT); dan 1,85 juta KPM Program Keluarga Harapan (PKH) yang belum terdaftar sebagai penerima BPNT.
Selain itu, akan ada pula 2,5 juta pedagang kaki lima (PKL) dan pengusaha warung yang akan menerima BLT minyak goreng ini. Penyaluran akan dilakukan oleh TNI/Polri.
“Pemerintah juga akan memberikan bantuan minyak goreng pada pedagang kaki lima (PKL) seperti penjual gorengan. Hanya saja, bantuan bagi PKL akan disalurkan melalui TNI/Polri yang memiliki data-data terkait para pedagang,” urainya.
Hadirnya BLT minyak goreng merupakan bentuk kepedulian pemerintah sekaligus perlindungan bagi masyarakat yang sedang mengalami kenaikan harga-harga, akibat terdampak dari kondisi ekonomi dunia serta menjelang Lebaran.
“Itu nanti lewat TNI/Polri seperti waktu pemulihan pandemi. Mereka punya data sendiri karena itu menjaring PKL dan pedagang. Nanti melalui KPA di TNI/Polri,” ujar dia
BLT minyak goreng ini besarannya Rp 100.000 per orang per bulan untuk bulan April, Mei, Juni. Penyalurannya akan dilakukan secara sekaligus, Rp 300.000 pada April ini.
Harry menjelaskan, program BLT minyak goreng ini merupakan kebijakan Presiden untuk mengurangi pengeluaran masyarakat di tengah kenaikan harga memasuki bulan Ramadan, termasuk kenaikan harga minyak goreng.
“Jadi ini merupakan bantalan. Untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat. Maka, kami mempertebal bantuan pangan untuk masyarakat yang memenuhi syarat,” ujarnya.