JAKARTA, Anambaspos.com — Peneliti ekonomi senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan aplikasi PeduliLindungi berpotensi meraih keuntungan besar jika menjadi alat pembayaran digital, karena penggunaan metode pembayaran nontunai bakal terus meningkat ke depannya.
Yusuf menyebut pembayaran nontunai memang menjadi pilihan masyarakat selama pandemi covid-19, demi menghindari pembayaran secara tunai yang berpotensi menjadi salah satu sumber penyebaran virus tersebut.
Selain itu, perkembangan e-commerce saat ini yang menerima pembayaran nontunai membuat masyarakat menjadi lebih terbantu, sehingga mendorong masifnya penggunaan pembayaran digital.
“Data terakhir menunjukkan nilai transaksi pembayaran non-cash itu mencapai sekitar Rp160 triliun pada 2020, sementara volume transaksinya mencapai 12 miliar. Jadi, memang kenaikannya itu cukup signifikan,” ujar dia.
Melihat potensi besar itu, Yusuf menilai wajar jika Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ingin menjadikan PeduliLindungi sebagai alat pembayaran digital.