Pengamat Sebut Pembelian Pesawat Tempur Seimbangkan Kekuatan Global

Dibaca: 251 x

Pengamat Sebut Pembelian Pesawat Tempur Seimbangkan Kekuatan Global
Pengamat militer Susaningtyas Kertopati. - Foto Antara/Dokumentasi Pribadi.

JAKARTA, AnambasPos.com – Pengamat militer Susaningtyas Kertopati menyebutkan rencana pembelian 42 pesawat tempur generasi 4.5, Dassault Rafale, buatan Perancis untuk menyeimbangkan kekuatan global. Kementerian Pertahanan juga berencana membeli pesawat F-15 EX buatan Amerika Serikat.

“Pembelian pesawat Tempur dari berbagai negara seperti dari Perancis dan Amerika Serikat merupakan strategi yang jitu untuk mengimplementasikan ‘balancing of power’ pada tataran regional dan global,” kata Susaningtyas, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (14/2/2022).

Menurut dia, pembelian alutsista merupakan bentuk nyata Kemhan melaksanakan fungsi untuk pembangunan kekuatan TNI.”Fungsi ini merupakan amanah UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan tujuan nasional pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta tujuan nasional keempat ikut melaksanakan ketertiban dunia,” ujarnya, seperti dilansir Antaranews.com, Senin (14/2/2022).

BACA JUGA  Dijadwalkan Selasa (12/4) Presiden Jokowi Lantik Anggota KPU dan Bawaslu

Selain itu, pembelian alutsista termasuk pesawat tempur dari negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB, kata dia, memiliki dampak penangkalan yang tinggi.

“Tidak semua negara bisa membeli meskipun anggarannya memadai. Baik Prancis maupun Amerika Serikat pasti memiliki kalkulasi yang akurat dalam memproyeksikan kebijakan luar negeri masing-masing,” kata mantan anggota Komisi I DPR ini.

Dikatakan pula bahwa urgensi pembelian pesawat tempur sangat dipengaruhi dengan situasi dan kondisi yang dihadapi saat ini.

BACA JUGA  Harbour Energy Serahkan Gedung Majelis Guru MIS Ababil Jannah

Pembelian alutsista, kata wanita yang biasa disapa Nuning ini, tidak bisa disamakan dengan pembelian barang-barang umum. Butuh proses dan waktu yang lama. Ditambah lagi, tingkat kepercayaan yang tinggi dari negara penjual kepada negara pembeli.”Kemhan RI sangat gesit melihat peluang yang ada,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Nuning mengingatkan selain pesawat tempur, kapal fregat dan kapal selam juga harus segera peremajaan dan modernisasi.”Doktrin operasi gabungan kekuatan laut dan udara saat ini merupakan strategi utama dalam perang modern pada masa mendatang,” kata Nuning.

BACA JUGA  Harbour Energy Gelar Aksi Bersih Pesisir Pantai

Selain peremajaan alutsista, penggunaan teknologi unmanned system diyakini bisa lebih andal dengan biaya pengadaan yang bisa saja lebih murah.

“Sangat penting bagi Kemhan untuk lebih memberi peran penting penggunaan unmanned system. Apalagi, dalam menghadapi ancaman siber, maka unmanned system merupakan salah satu alternatif yang banyak dipilih negara-negara superpower,” ia menambahkan.

 



Terhubung dengan kami

     


Pasang Iklan Banner klik DISINI