Rio Haryanto jalani tes Formula E, evaluasi sejumlah opsi

Dibaca: 211 x


Rio Haryanto akan kembali membuat sejarah baru bagi Indonesia di dunia motorsport.

Anambaspos.com – Pembalap Formula 1 pertama dari Indonesia akan mencoba merasakan tantangan dari mobil balap listrik di Circuit Ricardo Tormo pada 3 Oktober 2017.

Setelah menjadi pembalap rookie terpopuler dalam sejarah F1 bersama Manor F1 Team, Rio Haryanto sekarang sedang mengevaluasi sejumlah opsi untuk musim balap 2018.

FIA Formula E Championship diluncurkan pada tahun 2014 dan kejuaraan ini tumbuh pesat dengan semakin banyaknya kota dan pabrikan besar dari seluruh dunia yang tertarik bergabung.

Musim keempat FE akan dibuka di Hong Kong, 2 Desember 2017.

“Saya sangat menantikan tes Formula E pertama saya setelah menonton beberapa balapannya yang sangat menarik di TV,” ungkap Rio.

“Formula E selalu menyuguhkan kompetisi yang ketat dan dengan banyaknya pabrikan yang bergabung, tampaknya kejuaraan ini akan terus tumbuh di seluruh dunia.”

FanBoost untuk Rio di setiap ePrix?

FE memiliki cara yang unik untuk meningkatkan partisipasi para penggemar dengan mengajak mereka memilih pembalap favorit.

Sebuah voting diadakan pada setiap ePrix untuk menentukan tiga pembalap yang akan menerima FanBoost, fitur tambahan yang memberikan tenaga mobil tambahan sementara.

Formula 1 juga meluncurkan voting untuk Driver of the Day di GP Australia 2016 dan saat itu muncul sebuah informasi yang dinilai mengungkapkan bahwa Rio sedang memimpin jauh dari Romain Grosjean padahal pembalap asal Indonesia tersebut terhambat masalah teknis saat balapan.

Panitia voting tampaknya tidak mengantisipasi besarnya dukungan untuk Rio dan mereka membutuhkan waktu yang cukup lama hingga akhirnya mengumumkan Grosjean sebagai pemenangnya dengan alasan sejumlah suara bagi Rio “berasal dari sumber yang sama”.

Terlepas dari kontroversi tersebut, Rio memang memiliki pengikut terbanyak di media sosial untuk seorang pembalap rookie di F1.

BACA JUGA  Pramuka Diminta Jadi Agen Pengawas Pemilu di Anambas

Tentang FanBoost, Rio berkomentar, “Melihat besarnya antusiasme dari para penggemar di tanah air, bukan tidak mungkin jika ada seorang pembalap Formula E dari Indonesia yang selalu mendapat Fanboost di setiap ePrix!”

Pemuda Surakarta kembali membuka jalan bagi Indonesia ke panggung dunia

Roma, Paris, Berlin, dan New York adalah sebagian dari kota-kota besar bersejarah dan padat wisatawan yang akan menjadi tuan rumah Formula di musim 2017-2018.

Indonesia tahun ini mulai menggelar BSD City Grand Prix di Tangerang, Banten dan mengingat FE selalu menggelar balapan di tengah-tengah kota atau sirkuit non-permanen, bukan tidak mungkin Indonesia ePrix akan digelar di masa depan.

Melihat elektrifikasi akan menjadi masa depan dunia otomotif, FE menjadi magnet bagi pabrikan-pabrikan besar dunia seperti Renault, Jaguar, Mahindra, NIO, Audi, Mercedes, BMW, dan lain-lain untuk mempromosikan produk mereka.

Mari berpikir lebih jauh, jika Anda menilai balapan itu hanya untuk membakar uang dan hanya bermanfaat untuk sedikit kalangan saja, apakah mereka akan setuju? India misalnya memiliki Mahindra dan Tiongkok mempunyai NIO di FE.

Seiring dengan meningkatnya partisipasi manufaktur dan kota besar di FE, bukankah hal tersebut juga dapat berujung dengan semakin banyaknya lapangan pekerjaan dan memajukan roda perekonomian suatu bangsa?

Rio menambahkan, “Sangat luar biasa jika Formula E menggelar balapan di jalanan Jakarta pada suatu hari untuk menunjukkan masa depan motorsport dan otomotif pada umumnya kepada masyarakat.

“Indonesia adalah bangsa yang besar dengan populasi terbesar keempat di dunia.”

Apakah Indonesia sudah siap untuk semakin mendunia melalui FE ataukah Rio masih harus berjuang sendirian karena segelintir orang-orang yang masih belum memahami dunia balap? (red/sport)

BACA JUGA  Awal Ramadhan, Omset Pedagang Kue di Kecamatan Jemaja Meningkat

 

 

 

sumber : motorsport



Terhubung dengan kami

     


Pasang Iklan Banner klik DISINI