ANAMBASPOS.com, Jemaja – Pulau Jemaja (Kecamatan Jemaja dan Kecamatan Jemaja Timur, red) menjadi salah satu pemasok hewan kurban untuk kebutuhan pasar Kota Tanjungpinang. Setiap tahunnya. Hewan kurban berupa sapi itu disuplay dari Letung menjelang masuknya Hari Raya Idul Adha pada setiap tahunnya.
“Setiap tahunnya kami muat sapi ke Tanjungpinag. Sapi-sapi itu untuk kebutuhan Hari Raya Idhul Adha,” kata Supardi, Kepala Buruh Pelabuhan Letunga kepada ANAMBASPOS. com, saat ditemui belum lama ini di Pelabuhan Letung saat melakukan droping sapi kurbang ke dalam kapal pengakut.
Namun menurut Sapri, jumlah sapi kurban yang dipasok ke Tanjungpinag itu untuk tahun ini, mengalami penurunan drastis, jika dibandingkan dengan tahun sbelumnya. Kondisi itu dapat diketahui saat dilakukan droping sapi-sapi tersebut ke atas kapal pengangkut di pelabuhan Letung.
“Untuk tahun ini jumlah sapi yang kita muat ke kapal pengangkut hanya sekitar 70-an ekor saja. Tapi kalau tahun kemaren 230 ekor. Jauh mengalami penurunan,” ungkapnya.
Informasi yang berhasil diketaui ANAMBAS.com di lapangan, penyebab turunnnya permintaan pasar Tanjungpinang terhadap pasokan sapi kurban Pulau Jemaja tersebut, disebabkan karena saat ini tidak memenuhi standart untuk dijadikan hewan kurban sebagaimana yang ditentukan.
“Iya pak, pembeli mintanya sapi yang bobot beratnya berkisar 75 sampai 80 kg, jika di bawah itu mereka tidak mau beli, kapi kita banyak yang kurus, bobotnya tidak cukup,” ujar Supi, salah seorang penternak sapi, di Air Sungkit Desa Batu Berapit Kecamatan Jemaja.
Dijumpai terpisah di Tanjungpinang, Rostam Safri, salah seorang pedagang sapi kurban yang biasa membeli sapi dari Pulau Jemaja, ketika dijumpai ANAMBASPOS.com, mengakui kebenaran alasan tersebut. Sapi yang dijadikan hewan kurban, imbuhnya harus yang sehat.
“Benar begitu.Jadi kalau sapinya kurus atau kurang sehat tidak baik untuk dijadikan hewan kurban,” terang Rostam.(Dani Selamat/ Red).