AnambasPos.com, NATUNA – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Raja Darmika, S.T, M.A.P melalui Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Zulheppy membenarkan telah terjadi bencana tanah longsor akibat cuaca ekstrem dan hujan lebat di Kecamatan Serasan. Tanah longsor yang mengakibatkan dinding satu rumah warga di Jalan Molon, Kampung Genting, Desa Pangkalan, mengalami kerusakan ringan. Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 28 Februari 2023.
“Kronologis sekitar jam 19.00 Wib mulai terjadi hujan lebat hingga pada pukul 23.30 Wib terjadi tanah longsor di belakang rumah Muhammad Indrawandi, dan mengakibatkan dinding rumah bagian belakangnya jebol,” kata Zulheppy, dilansir dari koranperbatasan.com, Rabu (01/ 03/ 2023).
Zulheppy menceritakan kronogi kejadian bermula pada pukul 06.00 WIB, tepatnya pada tanggal 1 Maret 2023, Pemerintah Kecamatan Serasan, dan Pemerintah Desa, Babinsa, Babinkamtibmas serta masyarakat setempat turun ke lokasi tempat kejadian melaksanakan gotong royong membersihkan sisa-sisa tanah longsor.
“Ada 5 orang yang terdampak akibat musibah tersebut. Informasi yang kami terima terdapat satu rumah rusak ringan, dinding bagian belakang rumah jebol, kerugian ditaksir sekitar Rp.30 juta,” ujarnya.
Lanjut Zulheppy, area banjir dan longsor sudah dibersihkan. Dinding rumah warga yang mengalami kerusakan sedang diperbaiki. Pemilik rumah sudah bisa langsung menempati. Secara umum kondisi aman terkendali. “Kita cuma bisa memantau karena tempat kejadian jauh, BPBD belum bisa ke lokasi, namun sudah terkendali oleh pihak kecamatan dan desa setempat. Jadi kita akan menyiapkan bantuan logistik,” terangnya.
Mengenai bantuan yang akan disalurkan, Zulheppy memastikan sedang dilakukan pendataan. Karena selain musibah tanah longsor, dampak akibat banjir juga mengakibatkan beberapa jalan terganggu. “Kita lagi mendata berapa KK yang terdampak banjir dan tanah longsor di daerah itu. Bantuanya berupa sembako dari pemerintah daerah. Ada juga komunikasi sama orang Bank Riau, mereka juga mau bantu,” ungkap Zulheppy.
Mengingat belum adanya personil BPBD yang bertugas menetap di kecamatan-kecamatan, semenatara cuaca ekstrem dan hujan lebat masih terus terjadi, Zulheppy berharap pihak kecamatan dan desa proaktif memantau lokasi-lokasi yang dianggap rawan.
“Rencananya kita akan menyiapkan anggota di setiap kecamatan yang jauh terpisah di pulau-pulau. Karena belum terjangkau, harapan kita agar pihak kecamatan, desa dan lurah maupun masyarakatnya pada saat-saat kondisi cuaca masih ekstrem, agar selalu memantau lokasi-lokasi yang rawan bencana dan selalu waspada,” pintanya.