Pagar Pengamannya Tidak Layak
TAREMPA, anambaspos.com – Kemampuan Tekhnik Perencanaan Perusahaan yang membuat design perencanaan bangunan fisik Destinasi Pariwisata Batu Tompak Tige di ujung Jalan Semen Panjang (SP), Tarempa dipertanyakan. Sebab, meskipun sudah jadi, bangunan itu hingga saat ini tidak dipergunakan sama sekali.
Dari penelusuran yang dilakukan anambaspos.com di lapangan, diperoleh sejumlah alasan penyebab bangunan tersebut tidak dikunjungi warga, diantaranya pagar pengaman yang hanya terbuat dari tali dan rendah dinilai sangat tidak sesuai dengan kondisi dan fungsi bangunan yang merupakan saran rekreasi publik.
“Kalau pagarnya terbuat dari besi dan agak tinggi, baru aman. Tapi kalau hanya seperti itu, saya tak berani bawa anak bermain di situ, khawatir jatuh,” ungkap Ani, salah seorang warga Tarempa dalam satu perbincangan belum lama ini menjawab anambaspo.com.
Menyikapi fakta tersebut, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Pemantau Kebijakan Publik Provinsi Kepri (FPKP2-KR) Korda Kepulauan Anambas, Muslim meminta keberadaan perusahaan yang membuat perencanaan-nya diusut dan dicek apakah sudah melalui Standar Operasional Prosedur (SOP) kerjanya.
“Diragukan kemampuan tekhsnis yang membuat design perencanaannya. Saya kira perlu diusut dan diketahui keberadaan pihak perusahaan tersebut. Karena menurut saya kurang matang dan cermat,” tegas Muslim.
Melihat kondisi bangunan yang tidak difungsikan sama sekali itu, Muslim berpendapat bahwa, proyek itu bisa disebut proyek gagal yang yang merugiakan anggaran daerah. Pihaknya menduga proyek tersebut sarat unsur kepentingan, terkesan dipaksakan dan asal jadi.
“Bangunan fisiknya sudah jadi, tapi tidak berfungsi, bearti itu proyek gagal dan merugikan anggaran daerah. Itu bukan proyek multi years yang bertahap. Dugaan saya, sarat kepentingan, dipaksakan sehingga asal jadi. Kita minta diusut,” beber Muslim pula.
Hingga berita ini diposting, belum diketahu apa nama perusaan perencanaan yang mengerjakan proyek tersebut. Media ini masih dalam pengumpulan data dan informasi terkait perusahaan itu. Namun tenaga pelaksana teksnis di lapangan diketahui bernama Saipul Alizar.
Dimintai tanggapannya, Saipul Alizar ketika dihubungi media ini menolak memberikan jawaban secara rinci. ”Nantilah, saya masih sibuk,” kata Saipul singkat.
Semenatra itu Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kepulauan Anambas, DR. Maskur, ST.MM berkaitan dengan bangunan tersebut menyampaiakan bahwa, pihaknya akan melanjutkan pembangunan sejumlah fasilitas lainnya. “Akan kita bangun lagi, memang masih banyak fasilitas yang kurang, seperti akses jalan, listrik dan air bersih yang belum ada,” terang Maskur. (Tim Redaksi)