ANAMBASPOS.COM, TAREMPA — Dewasa ini koperasi yang didirikan di anambas sudah banyak tetapi tidak aktif atau tidak berjalan semestinya, konsep ekonomi kerakyatan yang berbasis koperasi memang harus digesa apalagi dengan faktor terpuruknya ekonomi daerah terpencil seperti sekarang.
demikian disampaikan Julaihi selaku Wakil ketua DPD KNPI Bidang Koperasi dan ekonomi Kreatif saat di jumpai anambaspos.com di sekretariat DPD KNPI Kabupaten Kepulauan Anambas, Senin (28/11/2016).
Dia menjelaskan bahwa penggerak ekonomi berbasis koperasi adalah hal yang sangat diperlukan terlebih lagi koperasi harus berdasarkan kekeluargaan dan kepedulian “Sosial” / keadaan.
“Saya hanya ingin koperasi mampu membuat ekonomi di anambas bergerak secara mendasar. Contoh nya dari pemanfaatan sumber daya alam sekitar Seperti Pemanfaatan Inovasi dibidang Kelautan ada rumput laut dan kalau perkebunan ada Kelapa, karet, Cengkeh banyak itu lahan-lahan tidur masyarakat ya perdayakanlah,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan pada dasarnya konsep dari pendirian koperasi itu sendiri adalah untuk terciptanya Ekonomi kerakyatan di katakan bahwa ekonomi kerakyatan adalah system ekonomi yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat dan menunjukkan pemihakan sungguh-sungguh pada ekonomi rakyat. Dalam ekonomi kerakyatan produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dibawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran perseorangan. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Pria yang berpostur tegap ini yang juga Ketua Koperasi Ekonomi Sejahtera , mengatakan bahwa pemerintah harus turut andil dalam pemfaatan sumber daya alam sekitar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, karena koperasi ditengah-tengah masyarakat sangatlah penting untuk membantu masyarakat itu sendiri serta mengurangi beban pemerintah dalam menjaga kestabilan perekonomian kabupaten.
“Salah satu cara adalah sinergitas antara koperasi dan BUMDes akan mendorong koperasi sebagai salah satu lembaga yang bisa mengoptimalkan unit-unit di masing-masing desa misalnya potensi pertanian,” katanya.
Beliau menjelaskan teknisnya saham dari perusahaan induk yang akan dibentuk dapat berasal dari dari saham koperasi atau dana desa yang dianggarkan sebesar Rp 100.000.000,- dari APBDes.
Kerja sama tersebut, akan terbangun dengan strategi membentuk holding untuk mendukung program unggulan desa ( masyarakat kecil dan menengah ). Jika sinergi ini tercipta, maka lapangan kerja meningkat, pengangguran berkurang, dan kemiskinan menurun, jangan berharap akan ada koperasi yang maju di anambas kalau daya beli masyarakat masih rendah.
“berbicare masalah teknis bolehlah temui saye , kite bebuol mulai dari hal yang kecik sampai ke beso,yang paling penting nilai azas manfaat dan nilai sosial kemasyarakat harus ade” dengan logat terempak (Anambas) tutupnya. (Ril/AP)