Jam Belajar Tidak Maksimal, Asiah : Itu Tergantung Kondisi Wilayah Sekolah

Dibaca: 236 x


TAREMPA, AnambasPos.com – Orang tua murid di Kecamatan Jemaja ingin proses belajar tatap muka di sekolah bagi anak-anak mereka bisa berjalan lebih maksimal seperti sebelum mewabahnya Covid-19.

Hal tersebut di karenakan kekhawatiran para orang tua murid tentang kualitas pendidikan yang di terima oleh anak-anak mereka. Dalam perharinya, anak-anak di sekolah hanya belajar selama 2 jam.

“Yang dikhawatirkan para orang tua murid saat ini adalah jam belajar yang tidak maksimal. Anak-anak kita  belajar secara tatap muka di sekolah hanya berjalan dua jam saja,” kata Joni Kusnadi selaku ketua komite SMPN 1 Jemaja.

Menurut Joni, kondisi covid-19 di Jemaja tidak seperti di kota besar, hingga 90% para orang tua murid ingin anak-anak mereka dapat bersekolah dengan jam belajar penuh, walaupun saat ini masih dalam suasana Pandemi Covid-19.

“Hampir seluruh orang tua di Jemaja ingin anak- anak mereka bisa belajar tatap muka seperti biasa di sekolah, mereka menilai karna di Jemaja tidak ada yang terpapar Covid-19,” terang Joni.

Dikonfirmasi AnambasPos.com melalui panggilan telefon, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) KKA, Asiah, menyampaikan, Proses jam belajar tergantung dengan kondisi wilayah sekolah, Disdikpora KKA telah menyampaikan panduan tata cara pelaksanan sekolah tatap muka sesuai panduan dari Surat Kesepakatan Bersama (SKB) empat Mentri. Selasa (02/03/2021).

“Waktu jam belajar disekolah tidak semuanya dibatasi. itu tergantung kepada wilayah sekolah masing-masing, jika wilayah sekolah itu termasuk dalam zona hijau, maka sekolah tersebut bisa melaksanakan jam belajar tatap muka sepenuhnya, dan tetap mengutamakan keamanan serta kesehatan anak, ” terang Asiah.

Namun, untuk sekolah di sekitar wilayah kecamatan Siantan dan Jemaja harus dengan batasan-batasan yang telah ditetapkan SKB, itu dikarnakan wilayah tersebut menjadi salah satu tempat keluar masuknya transportasi dari luar daerah .

BACA JUGA  Akhirnya Jalan 'SP' Mulai Diperbaiki

“Jika di Jemaja dan Siantan banyak terjadi mobilisasi orang dari luar daerah, dan adanya transportasi yang keluar masuk, itu yang di khawatirkan, dan sekolah- sekolah ditempat tersebut harus menerapkan panduan yang tertuang di dalam SKB,” tutup Asiah.

Laporan dan editor : Slamet.



Terhubung dengan kami

     


Pasang Iklan Banner klik DISINI