Kisah Tragis Korban Investasi Bodong

Dibaca: 370 x

Kisah Tragis Korban Investasi Bodong
Parsih (34) salah satu korban investasi bodong di Tangerang. - Foto: Beritasatu.com.

TANGERANG, AnambasPos.com – Kisah tragis dialami Parsih (43) korban investasi minyak goreng dan sembako bodong (investasi bodong) yang dijalankan RF di Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk Kota Tangerang yang baru-baru ini terungkap.

Di mana Parsih bersama partner bisnisnya harus rela kehilangan uang dan merugi hingga sebesar Rp 1,5 miliar atas perbuatan RF. Bahkan akibat tindakan penipuan yang dilakukan RF, kini dirinya jatuh miskin dan terancam tak bisa menyekolahkan anak-anaknya.

Hal itu diungkapkan Parsih saat dihubungi media, Sabtu (11/12/2021).

“Saya tidak nyangka RF tega melakukan ini (penipuan) kepada kita-kita semua. Padahal selama ini dia dikenal baik dan bergaul dengan warga di sini. Tapi dia memanfaatkan kebaikan kita dengan melakukan penipuan itu,” ungkap Parsih memulai ceritanya, dikutip dari Beritasatu.com, Sabtu (11/12/2021).

BACA JUGA  Presiden Jokowi dan PM Jepang Bahas Kerja Sama Bilateral Investasi dan Energi

Diungkapkan Parsih, keterlibatan dirinya dalam bisnis sembako ini sebenarnya belum lama. Di mana sebelumnya dirinya membeli minyak goreng dan sembako murah itu dari rekannya Jannah yang juga menjadi korban RF.

“Awalnya, saya bisnis kecil-kecilan dan mengambil barangnya sama bu Jannah dengan sistem cash on carry maksudnya ada barang ada uang dan ini sudah berlangsung satu tahun. Karena permintaan saya makin banyak saya lalu dikenalkan sama RF ini yang kata Bu Jannah supplier besar tapi sistemnya pre order 2-3 bulan. Dari situ saya tertarik karena perbedaan yang cukup banyak saat saya beli dari bu Jannah dengan saya langsung ke RF. Dari situ awalnya lancar, Juli ke September, sementara untuk Oktober mulai tersendat tuch, tapi RF janji mau nurunin November awal kalau kita mau order lagi sampai Desember,” lanjutnya.

BACA JUGA  Suntikan Dana Investasi Abu Dhabi ke GoTo Capai Rp5, 64 Triliun

“Dari situ entah kenapa kok saya tergiur dan malah nambah investasi saya sampai Januari sehingga saya sama teman saya rugi Rp 1,5 miliar begini,” sesalnya.

Tak hanya rumah dan harta benda yang kini ludes akibat kerugian yang dideritanya, Parsih kini mengaku kebingungan menyekolahkan anak-anaknya akibat dirinya harus membayar pengembalian uang yang dititipkan oleh para pedagang yang sudah memesan minyak dan sembako padanya.

BACA JUGA  Kementerian PPN/Bappenas: Pembangunan IKN Jadi Magnet Investasi Jangka Menengah Panjang

“Rumah, kendaraan sampai tabungan saya ludes karena orang yang pesan sama saya kan enggak mau tahu uangnya harus kembali. Jadi saya sekarang jual rumah, kendaraan dan kuras tabungan saya termasuk tabungan untuk anak sekolah biar bisa nutup utang saya. Bahkan partner saya juga sampai jual rumah, asetnya sama sanggar tarinya buat nutup utangnya dia,” keluhnya.

Parsih sendiri kini masih berharap uang yang telah diinvestasikannya bisa dikembalikan oleh RF. Agar dirinya bisa kembali menatap masa depan. Terlebih dengan penghasilan pas-pasan, Parsih kini harus mengontrak rumah bersama anak-anaknya.

“Saya ingin uang saya kembali karena kalau enggak anak saya bisa jadi anak putus sekolah. Makanya saya berharap RF mau sadar dan bapak-bapak dari Kepolisian juga bisa mengungkap asetnya agar bisa dijual dan bagikan kepada korban-korbannya,” tandas Parsih.

BACA JUGA  Premier Oil A Harbour Energy Company Bersama CUAL Hadirkan Gowoi Budaye Melayu di Palmatak

Kisah Parsih ini merupakan sekelumit kisah korban penipuan seorang wanita yang berinisial RF. Di mana 80 orang yang menjadi korbannya adalah tetangganya sendiri di RT 07/08 Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk Tangerang. Dan dari data tersebut total kerugian para korban mencapai angka Rp 60 miliar.

RF sendiri kini telah mendekam di Penjara Polres Metro Tangerang Kota, dan pihak kepolisian dari Polsek Jatiuwung yang menangani kasusnya sendiri terus berupaya mengejar aset-aset yang dimiliki RF.

 



Terhubung dengan kami

     


Pasang Iklan Banner klik DISINI