AnambasPos.com, KARIMUN – Selama tiga hari berada di Provinsi Bali, Asril Masbah merasa baru memahami, mengapa Pulau Dewata itu begitu mendunia. Kekuatan adat dan budaya, menjadi faktor utama. Kemudian diiringi dengan potensi alam yang dimiliki.
“Sebelumnya, saya tidak begitu mengerti, mengapa Bali dikunjungi begitu ramai turis. Setelah tiga hari berada di Bali, dan mendatangi tempat- tempat wisatanya, ternyata adat dan budayanya yang sangat kuat,” ungkap Asril kepada sejumlah media melalui sambungan telepon selulernya, saat berada di Karimun, Rabu ( 23/11/2022).
Asril mengaku, selama tiga hari itu, dia telah mendatangi langsung lebih dari 10 titik objek wisata yang ada di Bali. Diantaranya, wahana olahraga air pantai teluk Benoa, Pulau Penyu, Pantai Uluwatu, Tari Kecak, Tempat pemandian 12 pancuran, Goa Gajah, Desa Adat Penglipuran, Desa Adat Tapak Siring, Gunung Kintamani, Pantai Kuta, Pantai Sanur, Gedung Kesenian dan Pusat UMKM Provinsi Bali, Pusat Perbelanjaan Krisna khas Bali dan beberapa spot wisata lainnya.
Kata Asril, jika melihat keindahan alamnya seperti pantai dan laut, Kepri tidak kalah akan hal itu. Hanya saja perbedaannya adalah, di Bali pada setiap spot wisata diisi dengan upacara adatnya. Itu berlangsung secara rutin setiap hari.
“Kalau pantai dan laut, Kepri tak kalah, tapi bedanya pada aksi atau pertunjukan. Setiap spot wisata di Bali, itu ada upacara adat atau pertunjukan adat,” ini yang membuat daya tarik menjadi kuat,” sebut Asril.
Dari kunjungan Wisata Budaya di Bali itu, menurut Asril, banyak diperoleh pengetahuan tentang bagaimana mengelola Pariwisata di Bali. Hal itu menjadi referensi untuk mengembangkan Pariwisata di Kepulauan Anambas.
(AnambasPos/Faisal)