TAREMPA, AnambasPos.com – Beberapa potensi yang dianggap dapat menimbulkan becana di Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), mengemuka dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KKA bersama Stakeholder terkait di Ruang Rapat Dinas PTSP, Sabtu (11/01/2020).
Diantara potensi yang dianggap dapat menimbulkan bencana itu diantaranya, tanah longsor, batu besar di tepi jalan, banjir, pohon dan tiang listrik tua yang akan tumbang dan banyaknya buaya. Potensi itu terdapat pada sejumlah titik di Wilayah KKA yang saat ini sudah sangat menghawatirkan.
Wakapolres Kepulauan Anambas, Kompol. Rafizar Amin, SH misalnya. Dia menyoroti bahaya longsor, batu yang runtuh, tiang listrik dan pohon di tepi jalan yang nyaris tumbang.
“Kami dari Polres Anambas sudah keliling – keliling dan melihat langsung. Terdapat beberapa titik potensi rawan bencana. Longsor, batu jatuh dari lereng bukit, kemudian pohon dan tiang listrik yang kapan saja bisa tumbang. Semua itu sangat mengancam keselamatan masyarakat,” tegas Amin.
Potensi bencana yang tidak kalah urgen saat ini menurut Amin, untuk segera ditanggulangi yakni permasalahan banyak bermunculannya buaya muara. Binatang buas yang termasuk satwa dilindungi itu tengah mengancam nyawa warga dan berpotensi menimbulkan korban jiwa.
“Soal buaya ini sudah harus segera diatasi. Di Jemaja itu, laporan yang kami terima, sekitar 100 ekor buaya ada di sana besar maupun kecil. Kalau yang besar ukurannya sampai 4 meter. Sudah sangat membahayakan,” ucap Amin lagi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPBD KKA, Sahtiar, SH, MM mengatakan bahwa pihaknya dalam waktu secepatnya akan melakukan langkah-langkah penanggulangan dan pencegahan terhadap bahaya yang dtimbul dari potensi-potensi rawan bencana itu.
“Secepatnya akan kita lakukan langkah-langkah untuk menanggulangi beberapa potensi rawan bencana tersebut. Termasuk persoalan buaya, dalam waktu dekat kita akan turun ke lokasi dan membawa pihak-pihak yang berwenang dalam hal itu,” terang Sahtiar.
Laporan: Laode Agus
Editor: Asril Masbah
