BUKIT PADI, JEMAJA TIMUR, AnambasPos.com – Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Permata di Desa Bukit Padi Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) siap memasarkan beras padi sawah lokal.
Beras jenis pulen hasil panen petani Desa Bukit Padi yang dikelola oleh Bumdes Permata tersebut di packing menjadi dua kemasan, diataranya ada kemasan seberat 5 kg serta 10 kg dengan merek Beras Sehat dan Beras Baru. Sedangkan harga dari kemasan itu juga di bandrol dengan harga yang berfariasi.
Keterangan itu disampaikan oleh Kepala Desa Bukit Padi, M.Yamin ketika dikonfirmasi AnambasPos.com melalui panggilan wats’app pribadinya, Rabu (07/04/2021). “Sekarang Bumdes Permata milik Pemdes Bukit Padi akan memasarkan beras hasil panen masyarakat kita yang pada umumnya bekerja sebagai petani lokal,” terang Yamin ketika itu.
Yamin juga mengatakan, untuk sistem produksi kemasan, Bumdes yang menjadi binaanya tersebut masih malakukan produksi secara manual. “Sistem produksinya masih manual dan untuk pemasaranya juga baru dipasar lokal saja,” ucap Yamin.
Menurut Yamin, saat ini Bumdes Permata akan terus berusaha untuk melakukan terobosan-terobosan yang lebih baik dalam memasarkan hasil produsi mereka. “Pemdes Bukit Padi bersama Bumdes Permata Desa Bukit Padi akan terus berupaya untuk melakukan terobosan hingga bisa memasarkan hasil panen dan produksi lokal agar lebih baik lagi,” ungkap Yamin.
Di kesempatan terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Anambas, Usman ketika dikonfirmasi AnambasPos.com mengatakan sangat merasa senang dengan adanya hasil panen petani lokal yang dikelola secara mandiri oleh Bumdes Permata. Menurut dirinya hal itu sangat membantu kebutuhan pangan di Daerah Anambas.
“Dengan adanya beras hasil petani lokal dan dikelola oleh bumdes secara mandiri sangat membantu akan kebutuhan beras untuk masyarakat Anambas,” ucap Usman
Dirinya juga memberikan masukan agar pengurus bumdes tersebut bisa segera pergi ke kabupaten untuk menawarkan secara langsung kepada para pedagang yang berada di Tarempa.
“Saran saya, karna beras tersebut sudah dikelola oleh bumdes, untuk lebih baiknya pengurus bumdes tersebut segera ke Terempa, agar dapat menawarkan secara langsung kepada para pedagang di Ibu kota. Hal tersebut diupayakan agar mereka bisa mendapatkan harga dipasar Tarempa,” saran Usman.
Lanjut Usman lagi, dengan harga lokal dan di tambah biaya transportasi serta upah buruh serta untung para pedagang, nantinya meraka akan mendapatkan harga yang pasti. “Mahal atau labih murah dari beras yang biasa di konsumsi oleh masyarakat Anambas nantinya bisa diperhitungkan dan semoga bisa menyaingi harga pasar.” ucap Usman yang katanya juga akan mencoba untuk ikut menawarkan harga kepada pedagang di Tarempa.
Diketahui, untuk harga yang telah dibandrol oleh Bumdes Permata bagi masyarakat lokal di Kecamatan Jemaja Timur dan sekitarnya, beras organik yang telah dikemas dalam paket perlima kilogram(kg) sudah ditetapkan dengan harga Rp.85.000,-, sedangkan untuk beras baru dibandrol dengan harga Rp13.000,- dalam setiap kg.
Laporan dan editor : Slamet.