TAREMPA, anambaspos.com – Keberadaan Pelabuhan Tarempa saat ini dinilai tidak lagi representatif, sebab proses bongkar muat barang di Pelabuhan tersebut, memakan waktu yang cukup lama. Selain manajemen bongkar muat barang yang diduga tidak terkelola dengan baik, tidak adanya gudang, juga menjadi penyebabnya.
Pernyataan itu disampaikan oleh Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris, SH dalam Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) di Ruang Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Anambas, Minggu (24/06/2018).
“Keberadaan Pelabuhan Tarempa untuk saat ini, kita nilai tidak lagi representatif, bongkar muatnya memakan waktu lama, selain itu tidak tersedia gudang utuk menampung barang,” ungkap Haris saat itu di hadapan para wakil rakyat Kepulauan Anambas, dan disaksikan oleh sejumlah pemuka masyarakat Anambas serta Badan Pembentukan dan Penyelaras Kabupaten Kepulauan Anambas (BP2KKA) ketika itu.
Kondisi itu kata Haris, membuat harga barang di Anambas khususunya Tarempa, menjadi tinggi. “Dengan kondidi seperti itu, saya kira merupakan salah satu faktor yang menyebabkan harga barang menjadi tinggi di Tarempa,” jelas Haris.
Menyikapi kondisi itu pula, menurut Haris, pihaknya akan membangun Pelabuhan Khusus Bongkar Muat di Genting Airbini Kecamatan Siantan Selatan. Lokasi di Genting Airbini itu imbuh Haris, konidsi lautnya dinilai layak dan letaknya setrategis karena berada di tengah-tengah antara Pulau Siantan dan Pulau Jemaja.
“Kita akan bangun Pelabuhan Khususu Bongkar Muat beserta pergudangannya di Genting Airbini. Lokasinya sudah kita survey sangat layak dan setrategis. Diharapakan akan menjadi pusat perekonomian baru serta dapat pula menyerap tenaga kerja,” sebut Haris.
Sementara itu sampai berita ini diposting, Jumat pagi (29/06/2018), Darlis Pejabat Penanggungjawab Pelabuhan Tarempa belum berhasil diperoleh tanggapannya terkait hal itu. Saat anambaspos.com hendak menjumpainya, dia tidak berada di kantor. “Bapak belum masuk kantor,” kata salah seorang stafnya.(Red)
