AnambasPos.com, BUKIT PADI, JEMAJA TIMUR – Meluapnya debit air sungai di wilayah RT 03, 04, 05 RW 02 Dusun 2 Desa Bukit Padi, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas yang disebabkan tingginya itensitas hujan beberapa hari belakangan ini mengakibatkan banyak kerugian bagi warga.
Tidak hanya di sektor pertanian, pengrajin perabot, jendela, pintu dan kusen rumah yang bertempat di sekitar Dusun Mampok juga mengalami kerugian yang cukup tinggi jika dihitung dari level kelas usaha mereka.
Bagaimana tidak, diduga akibat dari tidak tuntasnya normalisasi sungai hingga ke ujung dimana air tersebut mengalir, diperkirakan menjadi penyebab terjadinya banjir pada ladang para petani tersebut setiap kali turun hujan pada musim yang sama di setiap tahunya.
Seperti yang disampaikan Samin, salah satu petani Desa Bukit Padi yang selalu melakukan kegiatan bercocok tanam jenis sayuran serta kacang-kacangan di ladangnya itu, dia bersama para petani lain juga harus menanggung kerugian karena tanaman mereka terendam banjir dan dipastikan gagal panen.
“Kepada siapa lagi kami para petani Desa Bukit Padi harus mengadu pun sudah tidak tahu lagi, berulang kali kami sampaikan kepada pejabat daerah jika ada kesempatan bertatap muka agar kiranya dapat melakukan normalisasi sungai supaya air dapat mengalir dan tidak meluap. Namun sepertinya tidak ada tanggapan, sebab ini terjadi hampir di setiap musim hujan, sementara kondisi sungai yang ada di sini tidak pernah mendapatkan sentuhan, adapun beberapa tahun lalu namun terkesan asal karena tidak sampai tuntas”, keluh Samin saat memantau ladangnya yang sudah rata tergenang air bagaikan danau.
Tidak hanya Samin dan para teman sejawatnya, keluhan yang sama juga disampaikan oleh Waji yang melakoni usaha mandiri sebagai pengrajin mebel untuk menghidupi keluarganya.
Di tanah sebidang dimana Waji membangun tempat usaha, saat ini terendam air separas bawah lutut orang dewasa dan mengakibatkan dirinya harus menunda pekerjaan karena takut tersengat aliran listrik.
Waji mengaku sudah tiga hari belakangan ini tidak dapat melakukan aktifitas dan mengalami kerugian yang cukup tinggi.
“Kalau hanya tampias dari hujan masih bisa kita berlindung dengan dinding darurat yang kita buat, namun jika bekerja diatas genangan air, saya rasa itu sama saja bunuh diri bang”, keluh Waji yang merasa cemas melihat kondisi tempat usahanya.
Hasil pantauan AnambasPos.com di lapangan, banjir yang terjadi pada Senin 24 Oktober 2022 merendam beberapa titik wilayah dari Kecamatan Jemaja Timur dan Kecamatan Jemaja. Tidak hanya ladang dan tempat usaha warga, beberapa fasilitas umum, sekolah serta lapangan bola juga terendam banjir akibat luapan air sungai dari hujan yang tidak kunjung reda.