LETUNG, anambaspos.com – Masyarakat Kecamatan Jemaja, mendesak Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) untuk melakukan pelebaran dan pengaspalan jalan kota Letung (Ibu Kota Kecamatan Jemaja-red) pada tahun 2020 mendatang. Sebab, selain kondisi jalan yang memprihatinkan, lebar jalanpun sudah tidak memungkinkan dengan pertumbuhan masyarakat dan perkembangan perekonomian di daerah itu.
“Untuk saat ini Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Murni Tahun 2019, telah disahkan. Tentu tidak mungkin dilakukan pembangunan. Begitu pula untuk APBD-P nanti.Tentunya harapan masyarakat, bahwa jalan tersebut dapat dibangun pada tahun 2020 mendatang,” ujar Abdullah Sani, Camat Jemaja, Senin (25/3), kemarin seperti diberitakan Haluan Kepri.
Abdullah Sani menyebutkan, bahwa jalan Kota Letung yang dimaksudkan itu adalah, dari Jalan Mardeka, Kelurahan Letung, menuju ke Desa Batu Berapit sampai ke Desa Landak. Pembangunan jalan itu sendiri lanjut dia, dilakukan pada saat Anambas masih bergabung dengan Kabupaten induk Natuna,
“Kita saja mekar sudah hampir 11 tahun. Sedangkan jalan tersebut dibangun sekitar 2 tahun sebelum Anambas dimekarkan. Artinya, usia jalan itu sudah mencapai 13 tahun,” paparnya.
Didampingi Lurah Letung Istisubandi, Kades Impol, Kades Keramut, dan Kades Rewak, ketika itu, dia mengungkapkan, bahwa panjang jalan tersebut diperkirakan sekitar 3 KM dengan lebar sekitar hanaya empat meter saja.
“Batu – batu pada badan jalan tersebut, sudah timbul dan berbahaya. Lebarnyapun hanya 4 Meter, apabila ada mobil yang berpapasan, maka akan terjadi kemacetan,” jelasnya sambil mengatakan bahwa saat ini masyarakat telah banyak memiliki kendaraan roda empat, sebagai efek dari perkembangan daerah.
Sejatinya ungkap dia lagi, bahwa usulan pembangunan jalan Kota Letung tersebut, sebelumnya telah disampaikan kepada pihak Pemda Anambas sejak tahun 2017 silam. Namun sayangnya, hingga saat ini belum ada progres untuk dilakukan pembangunan.
“Sampai saat ini belum ada respon positif. Informasi yang kami dapatkan jalan tersebut sempat masuk dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) pembangunannya, tapi entah mengapa tiba-tiba hilang. Harapan kita bersama 2020 ini, jalan itu masuk dan dianggarkan. Sehingga, harapan masyarakat dapat terpenuhi,” ucapnya dengan diamini beberapa kepala desa di wilayah Kecamatan Jemaja.
Editor : Asril MasbahÂ