TANJUNGPINANG, AnambasPos.co.id – Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW-DMI) Provinsi Kepulauan Riau, melakukan silaturahmi dengan sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam dan Pengurus Masjid se- Kota Tanjungpinang di Gedung Perpustakaan dan arsip Kota Tanjungpinang, Selasa (20/08/2019).
Huzrin Hood selaku Ketua PW-DMI pada kesempatan itu menyampaikan bahwa, Anggaran untuk Program Pemberdayaan Umat ke setiap pelosok yang membutuhkan. Hal itu mesti mendapatkan perhatian serius oleh pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) se- Provinsi Kepri.
“Nanti bersama-sama kita usahakan meminta DPRD Kabupaten, Kota dan Provinsi agar menyediakan Anggaran Khusus untuk Pemberdayaan Umat di Kepri,” ungkap Huzrin.
Selain itu Huzrin Hood juga menyampaikan bahwa nilai keummatan harus senantiasa dijaga. Agar kesejahteraan umat dan masjid dapat tercapai dan merata.
“Masjid-masjid kita, butuh taman belajar yang kompleks dan komplit untuk masyarakat. Posko-posko keagamaan, dan kegiatan pemakmuran masjid-masjid,” ujarnya.
Reklamasi
Huzrin ketika itu juga sempat menyinggung terkait Proyek Reklamasi Taman Gurindam 12 di Tepi Laut untuk segera direkomendasikan pergantian nama lain yang lebih tepat dan tidak berdampak pada rusaknya nilai-nilai dan norma-norma adat istiadat dan agama.
“Nanti kita rekomendasikan untuk diganti dengan nama yang lain. Karena Gurindam 12 adalah hal yang sakral. Ulama-ulama kita terdahulu berupaya menciptakan Gurindam 12 dengan penuh hikmat dan suci.
Dia khawatir jika tempat itu nantinya disalahgunakan oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab serta manajemen pengelolaan yang tidak tepat yang akan berdampak pada rusaknya nilai-nilai yang terkandung dalam pesan-pesan Gurindam 12 tersebut.
“Kalaulah nahti taman itu digunakan untuk mabuk-mabukan, pacaran, narkoba dan perilaku buruk lainnya, maka akan tercorenglah nama Gurindam 12 yang kita skralkan itu.” tegasnya. (S/Red)
