Oleh: Asril Masbah
Kami akan selalu ada
di sudut mana- mana saja, sepanjang kehidupan ini masih ada
Walau tidak pernah ada
dalam kebijakan-kebijakan yang terus ada –ada saja
Dibahas setiap harinya.
Kamipun bekerja untuk negara ini
Menyuarakan aspirasi untuk demokrasi
Walau memang tidak pernah ada dalam daftar
sebagai penerima gaji
seperti layaknya pegawai negeri
Yang konon katanya sebagai seoarang pengabdi
Wahai pemilik kebijakan dan pemangku kewenangan!
Timbang-timbnaglah kami
Yang masih tetap berdiri di ujung perbatasan negeri ini
Atas nama Pancasila dan NKRI
Tersebab telah lama kami terlanjur ada
Menjadi penegak Pilar ke – empat Demokrasi Indonesia
Sebagai pembawa suara rakyat dan pejuang
hak-hak azasi manusia
Walau tak jarang cuma dipandang sebelah mata.
Wahai Kawan !
Sungguh caci maki itu sudah bersebati pada kita
Walaupun remeh- temeh itu yang cuma ada untuk kita
Tetaplah berpaut kuat pada tiang-tiang pancang
di jalan hidup kita
Jalan hidupnya seorang Wartawan Indonesia sejati
Dengan karya-karya nyata yang teruji
Bukan menjadi pecundang penjual harga diri
Merekam fakta-fakta
Merangkai kata-kata menjadi berita
Walaupun pasti terhadang derita
Itulah ladang amal kita
Menjdia spirit generasi bangsa setelah kita
Sampai akhir menutup mata
Tarempa, 29 Januari 2019
Sajak ini saya tulis dalam rangka menyambut Hari Pers Nasonal (HPN) 9 Februari 2019.