ANAMBASPOS.COM, Siantan – KM Samarinda yang merupakan moda transportasi laut alternatif bagi masyarakat antar pulau di Kabupaten Kepulauan Anambas dengan rute pelayaran Palmatak – Tarempa pulang pergi setiap hari tenggelam di sekitar perairan Teluk Durian laut Palmatak.
Kejadian naas yang menimpa kapal pompong berbahan dasar kayu beserta para korban kala itu terjadi pada sore hari tepatnya hari Jum’at tanggal 26 Juni 2024.
Belum dapat dikabarkan dengan pasti apa penyebab tenggelamnya KM Samarinda hingga membuat masyarakat Anambas berduka.
Informasi yang berhasil dihimpun awak media ini terdapat sebanyak 7 korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarempa oleh tim SAR gabungan.
Selain itu, korban laka laut tersebut juga ada yang dilarikan ke RSUD Palmatak.
Adapun Jumlah Korban yang di evakuasi ke Rumah Sakit yang dulunya dikenal dengan Rumah Sakit Lapangan (RSL) itu, terdapat sebanyak 15 orang.
“Data awal yang berhasil dihimpun oleh seluruh SAR Gabungan terdapat sebanyak 40 orang penumpang yang menjadi korban KM Samarinda tersebut”, kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kepalauan Anambas dengan didampingi Tim SAR gabungan yang turun langsung ke Lokasi Kejadian, Jum’at (26/07/2024).
Dikatakan Sahtiar, dari jumlah korban tersebut dinyatakan meninggal dunia 3 orang dan 15 orang korban lainya dalam kondisi sehat dan diperbolehkan untuk pulang oleh pihak kesehatan.
Masih kata Sahtiar, pihak terkait saat ini masih terus melakukan pemantauan atas musibah yang terjadi hingga besok pagi.
“Jika nantinya terjadi perubahan data makan akan segera di update kembali”, ucap Sahtiar.
Pada kesempatan itu, Sahtiar mengajak seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambaa untuk bersama sama memanjatkan do”a agar seluruh korban segera diberikan kesehatan.
“Dan bagi keluarga korban yang meninggal dunia semoga diberikan ketabahan”, tuturnya.