Keberadaan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI), memiliki peran strategis dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah ke Pemerintah Pusat. Pada Pemilu tahun 2024 mendatang, untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terdapat salah seorang figur baru yang ikut mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Anggota DPD RI, yaitu Sunarto Poniman, S.H.
Tim Redaksi Anambas Pos, pada Rabu (04/01/2023) menyambangi Sunarto Poniman, S.H, di Ruang Kerjanya, Ruko Green Land, Batam dan berkesempatan melakukan wawancara khusus seputar pencalonannya sebagai Anggota DPD RI Dapil Kepri pada Pemilu tahun 2024 mendatang. Apa saja ide dan gagasan bernas Sunarto Poniman?, berikut petikan wawancaranya:
Apa yang melatar belakangi Anda untuk mengikuti bursa pencalonan Anggota DPD RI Dapil Provinsi Kepri pada Pemilu tahun 2024 mendatang?
“Jadi begini, sebagai orang yang aktif di berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, saya selalu berkeliling ke daerah-daerah yang ada di Wilayah Provinsi Kepri. Hampir setiap bulan saya turun ke pelosok-pelosok. Mulai dari Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Natuna, Lingga dan Kepulauan Anambas. Saya melihat secara langsung kondisi masyarakat dan kendala sosial yang ada di lapangan. Berdiskusi dengan bebagai elemen dan komunitas masyarakat yang ada. Banyak aspirasi yang disampaikan ke saya, yang menurut saya perlu ada kapasitas yang lebih kuat untuk dapat memperjuangkan aspiasi tersebut. Hal itulah yang menggerak hati saya, hingga memutuskan untuk berikhtiar memperjuangkannya melalui jalur DPD RI ini”.
Seperti apa saja aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada Anda itu?
“Ada banyak hal. Diantaranya, yang menyangkut dengan ekonomi masyarakat. Masih sebagian besar masyarakat di Kepri ini, hidup di bawah garis kemiskinan dan belum berbanding lurus sebagai daerah penghasil tambang seperti minyak bumi dan gas (migas), bauksit dan lain-lain. Penghasilan masyarakat Kepri masih rendah, kesejahteraan belum merata. Sementara harga-harga kebutuhan hidup sehari-hari sangat tinggi. Pada sisi lain, ketersediaan lapangan pekerjaan sangat minim dan terbatas. Kemudian, juga soal pelayanan publik. Sektor Kesehatan misalnya, sangat-sangat belum memadai dan jauh dari kata maksimal. Terutama di Kepulauan Anambas, Natuna dan Lingga, masih rujukannya ke luar daerah. Sektor pendidikan juga demikian. Kualitas Pendidikan yang berorientasi pada skill dan dunia kerja, masih sangat lemah. Kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti air, listrik juga masih bermasaalah dan belum tuntas”.
Apa yang akan Anda lakukan jika nanti terpilih sebagai Anggota DPD RI pada Pemilu tahun 2024 mendatang?
“Tentunya, dari kondisi keluhan masyarakat itu yang akan saya perjuangkan. Saya melihat potensi sumber daya alam (sda) yang dimiliki Provinsi Kepri ini, sangat mendukung dan memungkinkan untuk kita dapat keluar dari berbagai kesulitan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat Kepri. Dari sektor Migas misalnya, menurut hemat saya, anggaran yang diperoleh daerah penghasil dalam hal ini Natuna dan Kepulauan Anambas belum maksimal. Harus kita perjuangkan agar dana bagi hasilnya lebih besar, harus kita temui cara negosiasinya untuk meyakinkan pemerintah pusat. Agar tidak ada lagi masyarakat di daerah itu, yang hidup di bawah garis kemiskinan. Tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah dan tidak ada lagi pengangguran”.
“Soal kesehatan, setiap kabupaten dan kota yang ada di Kepri, harus sudah memiliki Rumah Sakit (RS) yang memenuhi standar pelayanan kesehatan. Tindakan medis dapat dilakukan di setiap RS itu, agar pasien tidak lagi harus dirujuk ke luar daerah, yang dapat mengancam keselamatan jiwa mereka. Kebutuhan dasar air dan listrik harus sudah tuntas. Kebutuhan bahan pokok masyarakat harus tersedia dan dengan harga yang terjangkau.”
Selain tambang, adakah potensi lain yang sangat besar di Provinsi Kepri menurut Anda?
“Begini ya, kita ini negara maritim. Khususnya Provinsi Kepri, potensi kita ini adalah maritim. Saya pernah aktif sebagai pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesis (HNSI) Kota Batam. Kita pernah membuat riset bahwa, jika dimaksimalkan, potensi sektor perikanan, bisa menghasilkan 40 sampai 50 Triliun Rupiah per tahunnya. Tentunya jika dikelola dengan cara-cara yang tepat dan menjadi skala prioritas dalam agenda pengembangan pembangunan Provinsi Kepri. Contoh kecil saja ya, hasil ikan kita melimpah, tapi kita impor bakso dan sosis saja dari negeri tetangga, padahal bahan bakunya dari kita”.
“Ke depan, potensi maritim Kepri harus dikelola dan diberdayakan secara optimal. Pusat pelelangan ikan, pusat pengolahan ikan, harus di Kepri. Dengan demikian akan terbuka sekian banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kepri. Pendapatan Asli daerah (PAD) meningkat. Masyarakat tentunya akan hidup sejahtera”.
Strategi konkrit untuk mengelola itu?
“Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) harus diberdayakan dan diperkuat. Tentunya harus dikelola oleh sumber daya yang profesional di bidangnya. Lembaga-lembaga ekonomi masyarakat seperti koperasi, mesti dihidupkan. Kita harus mendorong ke arah itu. Balai Latihan Kerja (BLK) harus difungsikan, untuk menciptakan sumber daya yang terampil dan produktif. Armada tangkap untuk nelayan harus diperbanyak dan modern, supaya nelayan kita penghasilannya meningkat dan maju”.
“Pembangunan infrastruktur, sejatinya mestilah harus disesuaikan dan disejalankan dengan kondisi yang ada di Kepri. Karena kita wilayah maritim dan kepulauan, infrastruktur pendukung untuk pengembangan dan memajukan sektor maritim yang harus diperkuat dan diprioritaskan. Sehingga dapat memberikan multiplayer effect ekonomi. Fasilitas pelayanan publik seperti ambulan laut. Armada laut untuk jemput dan pemulangan pasien sakit atau meninggal dunia disediakan, armada pelayanan kependudukan disediakan, untuk meringankan masyarakat”.
Mengapa Anda memilih DPD RI sebagai instrument perjuangan?
“Saya menilai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) sebagai Anggota DPD RI sudah cukup kuat disediakan oleh negara. Kita bisa mengawasi, mengusulkan Rancangan Undang-Undang dan memperjuangkan perimbangan bagi hasil antara pusat dan daerah secara maksimal. Kemudian, dalam mengambil sikap dan keputusan, kita bisa penuh, dalam arti tidak tersandera oleh intervensi pihak manapun. Antara Anggota DPD RI dengan masyarakat tidak ada sekat pembatas”.
Anda yakin lolos sebagai Calon Anggota DPD RI Dapil Provinsi Kepri pada tahun 2024?
“Insya-Allah. Ikhtiar dan doa menjadi hal yang utama mesti saya lakukaan sebagai manusia. Hasilnya saya serahkan kepada keputusan Allah SWT. Saya optimis, jika melihat dari aturan yang diisyaratkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang ada, saya dapat melengkapkan dan memenuhinya. Saya juga yakin dan percaya teman-teman KPU Provinsi Kepri bekerja secara cermat dan profesional”.
Jika nantinya lolos sebagai Calon Tetap Anggota DPD RI Dapil Kepri pada Pemilu tahun 2024 mendatang oleh KPU, Anda yakin terpilih?
“Saya meyakini bahwa Masyarakat Kepri menginginkan terjadinya perbaikan dan perubahan. Oleh karenanya perlu pembaharuan, penyegaran dan semangat baru untuk memperjuangkan nasib Masyarakat Kepri. Insya-Allah”.
Harapan Anda?
“Apa yang menjadi visi saya itu, idealnya tentu memerlukan sinergitas dengan seluruh masyarakat dan stakeholder terkait. Tanpa bekerja secara Bersama-sama, mustahil apa yang dicita-citakan itu dapat terwujud adanya. Tentunya, dukungan dan kerjasamanya sangat saya harapkan. Semoga segala yang diikhtiarkan, menjadi amal yang baik bagi kita semua,”
Curriculum Vitae:
Nama : Sunarto Poniman, S.H
Tempat Tanggal Lahir : Anjungan Kalbar, 10 Agustus 1972
Alamat : Perum Cipland Blok Mawar 145
Pekerjaan : Pengusaha (Direktur Utama PT. Khatulistiwa Media Utama Sakti)
Istri : Juriyah
Anak : lima (5) orang
Riwayat Organisasi :
– Wakil Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia
Kota Batam periode 2007-2012
– Ketua Umum Ikatan Keluarga Kalimantan Barat Kepri
Periode 2008 -2013
– Sekretaris Pemuda Pancasila Kepri periode 2017-2019
– Sekretaris Umum ABUJAPI Kepri periode 2019-2025
– Ketua Pemuda Pancasila Kepri periode 2022-2027