Covid-19 Renggut Enam Juta Jiwa Melayang

Dibaca: 335 x

Covid-19 Renggut Enam Juta Jiwa Melayang
Seharian ini tidak ada permintaan pemakaman protokol Covid-19 di Jakarta. (Foto: SINDOnews).

BANGKOK, AnambasPos.com – Jumlah kematian resmi global Covid-19 hampir melampaui enam juta jiwa. Penyebaran virus corona tersebut telah memasuki tahun ketiga dan masih jauh dari kata selesai.

Laporan Johns Hopkins University menyatakan sebanyak 5.997.994 orang telah meninggal akibat Covid-19 hingga Minggu (6/3/2022) sore. Pulau-pulau terpencil di Pasifik yang berhasil mengisolasi diri selama dua tahun, baru saja bergulat dengan wabah dan kematian pertama akibat varian Omicron yang sangat menular.

“Mengingat apa yang kita ketahui tentang Covid … kemungkinan akan menyerang mereka setidaknya untuk tahun depan atau lebih,” kata kepala delegasi Palang Merah Pasifik Katie Greenwood.

BACA JUGA  Mobilitas Libur Nataru Diperketat, Reisa Broto Asmoro: Kita Tak Mau Lagi Kehilangan Orang Tersayang

Contoh saja Tonga yang melaporkan wabah pertamanya setelah virus tiba akibat kapal bantuan internasional usai letusan gunung berapi besar yang diikuti oleh tsunami pada Januari. Wilayah ini sekarang memiliki beberapa ratus kasus, meski 66 persen dari populasinya divaksinasi penuh.

Selain pulau Pasifik yang mulai menghadapi virus Corona, Hong Kong kini kembali menghadapi gelombang penyebaran virus yang besar. Wilayah ini melaporkan kematian yang melonjak dan memutuskan menguji sebanyak tiga kali untuk seluruh populasinya yang berjumlah 7,5 juta.

Selain itu tingkat kematian tetap tinggi pun terjadi di Polandia, Hongaria, Rumania, dan negara-negara Eropa Timur lainnya. Sedangkan Amerika Serikat mendekati satu juta kematian yang dilaporkan. Padahal program vaksinasi terus dilakukan dan persedian vaksin yang dapat dibilang tanpa batas.

BACA JUGA  Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, Kapolri: Semoga Sinergitas Terjaga

Profesor tamu di sekolah kedokteran National University of Singapor dan ketua bersama Koalisi Imunisasi Asia Pasifik Tikki Pang menyatakan, kasus kematian tertinggi di seluruh dunia mayoritas kelompok yang tidak menerima vaksinasi. “Ini adalah penyakit yang tidak divaksinasi, lihat apa yang terjadi di Hong Kong sekarang, sistem kesehatan sedang kewalahan,” katanya.

“Sebagian besar kematian dan kasus parah berada di segmen populasi yang tidak divaksinasi dan rentan,” ujar mantan direktur kebijakan penelitian dan kerjasama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

 



Terhubung dengan kami

     


Pasang Iklan Banner klik DISINI