JAKARTA, AnambasPos.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 414 kasus konfirmasi Omicron per Sabtu, 8 Januari 2022. Sebanyak 31 dari seluruh kasus tersebut merupakan transmisi lokal.
“Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, karena itu masyarakat diharapkan menunda dahulu jika ingin pergi ke luar negeri,” kata juru bicara vaksinasi covid-19Â Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi melalui keterangan tertulis, Minggu, (9/1/2022).
Dia mengatakan penularan Omicron paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. Meski telah divaksinasi covid-19 dua dosis, virus tersebut tetap bisa menginfeksi.
Artinya, kata Nadia, vaksinasi tidak menjamin seseorang terhindar dari covid-19. Bahkan kebanyakan kasus konfirmasi Omicron saat ini telah menginfeksi mereka yang telah lengkap vaksinasinya.
“Kita harus waspada, jangan sampai tertular. Wajib disiplin terapkan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi, jangan sampai tertular dan menular kan,” kata Nadia.
Nadia mengatakan Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta. Di Indonesia, pergerakan Omicron terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021.
Kemenkes mendorong daerah untuk memperkuat kegiatan 3T (testing, tracing, treatment), aktif melakukan pemantauan apabila ditemukan klaster-klaster baru covid-19. Kemudian, segera melaporkan dan berkoordinasi dengan pusat apabila ditemukan kasus konfirmasi Omicron di wilayahnya.
“Kita tidak boleh lengah, jangan sampai gelombang ketiga terjadi di Indonesia. Jangan sampai apa yang terjadi di India terjadi juga di Indonesia, dimana dalam 10 hari terakhir terjadi kenaikan tren kasus dari 6.000-an menjadi 90.000-an kasus konfirmasi Omicron. Ini yang kita hindari” ujar Nadia, dikutip dari Antaranews.com, (10/1/2022).
Sebelumnya, terdapat penambahan kasus sebanyak 75 orang pada Sabtu, 8 Desember 2022. Secara keseluruhan selama Desember 2021 kasus konfirmasi Omicron sebanyak 136 orang, sementara pada 2022 hingga 8 Januari sebanyak 278 orang.