Oleh: Slamet / Anggota Tim Redaksi Anambas Pos
Dari Dapur pun kami, tetap bekerja untuk Indonesia, negara tercinta ini, dimana tempat kami dilahirkan, dibesarkan dan disemayamkan jika sudah sampai waktunya nanti. Terlihat seperti mengada-ngada, jika diamati dengan mata telanjang tanpa makna. Aka tetapi, jika yang melihatnya menggunakan mata hati, pastilah mengerti apa yang kami maksudkan dengan istilah Dari Dapur untuk Indonesia itu.
Rabu Siang (29/09/2021), sekitar pukul 15.30 WIB, kami dikunjungi oleh dua orang teman. Bagi kami, dua teman ini, merupakan tamu kehormatan, tamu penting dan bahkan bisa disebut sebagai tamu luar biasa. Sebab, dua teman kami ini memiliki sikap kepedulian yang sangat tinggi terhadap kondisi masyarakat bangsa hari ini. Meskipun, hanya berdomisili nun jauh di negeri ujung perbatasan sebelah utara Indonesua bernama Kepulauan Anambas.
Mengapa kami mendaulatnya menjadi tamu kehormatan? Pertama memang, karena merekalah yang sudi mampir di Dapur Redaksi kami kapan saja. Kedua, merekalah dua dari sedikit orang yang mau ‘meng-hibahkan diri’, waktu tenaga dan fikiran untuk membantu berbagai urusan sosial masyarakat tanpa embel-embel apapun.
Dua orang tamu kehormatan itu ialah, Bung Fitra Hadi, Pemimpin Redaksi Media Metro Sidk.co.id, teman sejawat kami yang memiliki komitmen mengawal penegakan hukum di Kepulauan Anambas. Gagasan-gagasan untuk meng-advokasi masyarakat awam dari praktek ketidakadilan, sering diketengahkannya dalam setiap diskusi-diskusi yang berlangsung.
“Kalau dicermati, bila perkara hukumnya bagi rakyat kecil, prosesnya akan di-gas. Tapi kalau terkait dengan orang -orang besar, prosesnya cenderung slow,”. Begitu diantara poin bermakna yang disebut Fitra dalam diskusi berlangsung.
Kemudian ada Bung Wan Rendra Virgiawan alias Bob. Aktivis Mahasiswa asli kelahiran Kepulauan Anambas ini, lebih banyak terlibat langsung dalam membantu mencarikan solusi bagi masyarakat kecil yang mengalami permasaalahan di daerah. Biasanya berkaitan dengan mata pencaharian masyarakat.
“Masyarakat mesti kita bantu mencari solusi untuk keberlangsungan hidup mereka,” demikian mengutip Bob dalam diskusi ketika itu.
Meski dari dapur, namun tema diskusinya tidak juga bisa dibilang kacangan. Mulai dari isu lokal hingga isu nasioal dihadirkan menjadi materi diskusi Diantaranya, mulai dari tambang rakyat tradisional di Anambas hingga persoalan Tes Wasasan Kebangsaan (TWK) yang menjadi batu sandungan dalam proses rekrutmen pegawai KPK.