Memasuki bulan ramadan, semua umat Muslim di seluruh dunia mulai melaksanakan ibadah puasa. Tak terkecuali umat Muslim di Cina yang menjadi minoritas di sana.
Ramadan merupakan bulan yang suci bagi pemeluk agama Islam. Bulan di mana semua kegiatan baik akan menjadi pahala kebaikan yang berlipat-lipat.
Selain itu, ramadan juga menjadi waktu yang tepat untuk berkumpul bersama anggota keluarga juga kerabat. Bertemu untuk menjalin silaturahmi menjadi hal yang bagus dilakukan saat bulan ramadan.
Di Cina, karena populasi umat Muslim yang sangat sedikit membuat umat Muslim Cina menjalin kekeluargaan yang sangat erat. Bahkan untuk menyambut ramadan satu komunitas merayakannya bersama.
Dilansir melalui South China Morning Post (15/4), sebuah komunitas Muslim di Beijing berkumpul untuk merayakan datangnya bulan ramadan di halaman masjid tertua di Beijing, Niujie. Solidaritas komunitas Muslim di Cina ini masih terasa begitu kental walaupun pemerintah Cina sangat menekan adanya budaya atau praktik ajaran agama yang berkembang di Cina.
Umat Muslim di Cina sendiri merupakan populasi minoritas yang bahkan hanya terdapat 1,7% dari total populasi Cina yang dikatakan sebagai negara terpadat di dunia. Uniknya, perayaan ini dilakukan dengan buka puasa bersama yang semua masakannya akan dimasak langsung oleh ibu-ibu dari anggota komunitas Muslim.
Mirip seperti di Indonesia, umat Muslim di Cina juga berbuka puasa dengan minuman hangatnya yaitu berupa teh. Berbagai makanan terlihat begitu banyak disediakan di meja.
Mulai dari buah seperti semangka, pisang, kue kering, kurma, hingga hidangan kue-kue manis khas Cina. Pada sore hari sebelum waktu berbuka puasa, ibu-ibu dari komunitas ini akan memasak bersama-sama dalam jumlah banyak yang kemudian masakannya akan dibawa untuk disajikan di halaman masjid Niujie, Beijing.
Islam sendiri sudah hadir di Cina sejak 1,400 tahun yang lalu. Tak hanya berbuka puasa bersama, umat Muslim di Cina juga memiliki tradisi untuk saling berkunjung dan bertukar makanan dengan Muslim lainnya.
Adanya tekanan dari pemerintahan Cina justru membuat komunitas ini semakin erat. Mereka tak segan-segan untuk menjalankan ibadah mereka di masjid tertua dan terbesar di Beijing yang bahkan dikatakan sudah berusia 579 tahun.
Sebagai simbol kebersamaan, makanan akan diletakkan pada meja-meja dimana semua orang yang datang akan dengan leluasa untuk mengambil makanan dan memakannya bersama-sama. Mulai dari anak kecil, orang dewasa bahkan hingga ulama-ulama yang hadir pun makan bersama-sama.
Masjid terbesar dan tertua, Niujie, ini memang menjadi pusat kegaitan umat Muslim Cina di Beijing. Setiap tahun dan setiap perayaan hari besar Islam semuanya akan dilaksanakan di masjid yang berusia 579 tahun ini. (Redaksi)
Sumber : detikfood