JEMAJA TIMUR, AnambasPos.com – Waduk Matan, yang ada di Desa Bukit Padi, Kecamatan Jemaja usianya saat ini terbilang sudah sangat cukup tua. Waduk itu awalnya, dibangun pada tahun 1969 saat masih dalam Wilayah Provinsi Riau. Pembangunanannya dikerjakan dengan cara-cara yang manual. Mengingat usianya yang sudah tua itu, ada kekhawatiran terhadap daya tahan waduk tersebut.
‘Waduk Matan namanya. Itu dibangun pada tahun 1969 di masa Provinsi Riau. Awal mulanya pada waktu itu, Waduk itu dibangun secara manual, diantaranya dengan menggunakan cangkul saja,” kata Amir Fikri, salah seorang Tokoh Masyarakat Desa Bukit Padi, kepada AnambasPos.com, saat dijumpai di Tarempa, Senin malam (30/03/2021).
Menurut Amir, ada tiga waduk yang dibangun di Dea Bukit Padi untuk pengairan sawah masyarakat Transmigrasi. Namun yang paling tua itu adalah Waduh Matan. Paling tua Waduk Matan. Perlu dicek memang daya tahannya. Karena dikhawatirkan jebol,” sebut Amir.
Amir pun berharap, dengan adanya kunjungan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad ke Anambas dalam waktu dekat ini, dapat merespon terkait hal tersebut. ” Semoga Pak gubernur memberikan respon terkait keberdaan Waduk Matan ini,” cetus Amir.
Camat Jemaja, Indra Gunawan, S. Hut menyampaikan bahwa, sudah waktunya dilakukan pengecekan terhadap daya tahan bangunan Waduk Matan tersebut, mengingat usianya yang sudah sangat tua itu. “Sudah harus dilakukan pengecekan. Takut juga kalau jebol,” ungkap Indra.
Hingga saat ini, lanjut Indra, belum ada kegiatan pembinaan lanjutan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Tarnsmigrasi untuk kelanjutan nasib Masyarakat Transmigrasi di kawasan itu. “Kegiatan pembinaan lanjutan dari pemerintah pusat untuk Warga Tranmigrasi di situ sampai sekarang belum ada,” terang Indra.
Informasi yang diperoleh AnambasPos.com, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, dalam kunjungannya ke Anambas dalam waktu dekat, akan membawa Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera IV, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional dan Kepala Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR.
Laporan dan Editor : Asril Masbah