AnambasPos.com – Desa Belibak, Kecamatan Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) terpihlih menjadi salah satu desa dari 10 desa wisata yang masuk dalam program tur virtual yang diadakan oleh pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, pada Rabu, (27/01/2021) yang lalu.
“Alhamdulillah Desa Belibak terpilih sebagai salah satau desa wisata untuk mengikuti tur virtual yang diadakan oleh Kemenparekraf kemarin,” kata Kepala Desa (Kades) Belibak, Marzuki kepada AnambasPos.com, saat ditemui di Kedai Kopi Murai, Tarempa awal pekan lalu.
Menurut Marzuki, Desa Belibak menjadi satu-satunya desa wisata yang terpilih ketika itu mewakili Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). “Satu-satunya dari Kepri,” sebut Marzuki.
Sebanyak 10 desa wista yang ditampilkan di dalam tour virtual ketika itu disampaikan Marzuki diantaranya adalah, Pulau Banyak, Aceh Singkil, Desa Belibak, Kepulauan Anambas, Desa Karangduwur, Kebumen, Kawasan Desa Wisata Nanas Madu, Pamalang. Desa Bayan, Lombok Utara, Kawasan Kabola, Pulau Alor, Desa Aisandami, Teluk Wodam, Desa Bajo Mola, Kepulauan Wakatoba, Desa Ngilngof, Kepulauan Key, dan Desa Sebujit, Bengkayang.
“Desa-desa ini dipilih berdasarkan keunikan, dari segi geografis, budaya dan masih jarang diketahui. Selain itu keterlibatan masyarakat dan komunitas lokal dalam pengembangan wisata, menjadi daya tarik tersendiri yang menjadi kreteria mengapa Desa Belibak terpilih dalam tour virtual tersebut,” terang Marzuki.
Kemenparekraf saat ini semakin serius mengembangkan potensi desa wisata di Indonesia. Desa wisata dinilai penting, karena dapat merespons ide-ide kreatif warga lokal sekaligus mendukung konsep wisata secara berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan secara gamblang oleh Menparekraf, Sandiaga Uno, Rabu (27/1/2021) dalam webinar bertajuk ‘Virtual Indonesia: Surga yang Tersembunyi’ dalam seempatan itu.
“Pengembangan desa wisata itu berbasis komunitas (community based) sehingga dapat menjadi jawaban atas tantangan wisata berkelanjutan. Sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga lokal,” paparnya ketika itu.
Sandiaga mengatakan, pihaknya telah menargetkan 224 desa untuk dikembangkan menjadi desa maju-mandiri dan tersertifikasi desa wisata berkelanjutan, sesuai dengan RPJMN 2020-2024 hingga tahun 2024 mendatang.
Tur virtual ini akan ditayangkan di YouTube Pesona Indonesia setiap Sabtu dan Minggu pukul 10 pagi WIB, sejak 30 Januari hingga 28 Februari 2021. Tur virtual ini dapat diikuti secara daring dan gratis. Masyarakat juga dapat turut berpartisipasi memberikan donasi untuk membantu pembangunan desa dan kawasan wisata.
“Terobosan Kemenparekraf yang terbaru dalam memperkenalkan desa wisata adalah berkolaborasi dengan Traval.co dan Caventer. Bersama-sama kami akan melaksanakan tur virtual 10 desa dan kawasan wisata yang tersebar di seluruh Indonesia dari Indonesia barat hingga Indonesia timur. Kegiatan ini dinamakan Virtual Indonesia – Surga yang Tersembunyi,” ujar Sandiaga.
Sebelumnya, seperti ditulis Medianesia.id edisi 28 Januari 2021, dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X DPR RI pada Selasa, 26 Januari 2021 lalu, Sandiaga juga menegaskan pihaknya akan mengembangkan desa wisata berbasis kerarifan lokal dengan standar internasional.
“Kami akan menggunakan benchmark global untuk pengembangan desa wisata, berbasis kearifan lokal namun juga memenuhi standar internasional. Jadi stay local but global,” tegasnya.
Sebagai langkah awal, Kemenparekraf telah menggandeng Traval.co dan Caventer Indonesia untuk menggelar tur virtual yang bertajuk ‘Virtual Indonesia – Surga yang Tersembunyi’, dalam rangka memperkenalkan 10 desa wisata di Indonesia.
Penulis dan Editor : Asril Masbah