Portal di Jalan Selayang Pandang (SP), Kota Tarempa, Pusat Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.30 WIB, ditabrak oleh salah seorang pemotor. Meskipun sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarempa, Pemotor yang kemudian diketahui adalah, Jhon Paber Simanungkalit (22) akhirnya meniggal dunia. Dia menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 04.15 WIB. Korban adalah Anggota Kepolisian Resor (Polres) Kepulauan Anambas.
Korban meninggal tak lama berselang dari waktu kejadian yang kebetulan berdekatan dengan RSUD Tarempa. Terdapat luka pada bagian dada korban yang diduga akibat berbenturan dengan besi portal yang melintang pas di tengah Jalan SP tersebut. Luka dibagian dada itu juga sekaligus diduga sebagai penyebab kematian korban. (Laka Tunggal, Anggota Polres Anambas Tewas. Metrosidik.co.id edisi 12 Juli 2020)
Portal itu, sengaja dipasang di pangkal dan ujung Jalan SP dengan maksud untuk melarang melintasnya kendaraan roda empat, mengigat kondisi badan beton jalan sudah rapuh dan terancam roboh. Namun, malang memang tidak dapat dielak. Portal itu menjadi asbab melayangnya satu nyawa manusia. Setelah terjadi kecelakaan lalulintas (Lakalatas) tunggal pada malam nass itu.
Tidak diketahui secara persis, apa yang menjadi alasan mengapa portal tersebut dirancang dan dipasang dengan bentuk dan design seperti itu. Posisi letak portal itu dinilai tidak sesuai dengan lebar badan jalan yang ada. Dipasang terlalu lebar di tengah jalan. Dua jalur masuk kiri dan kanan sangat sempit. Faktor itu diduga menjadi penyebab terjadinya laka maut ketika itu.
Andaikan portal dipasang tidak terlalu lebar di tengah jalan, kemungkinan tidak akan terjadi tragedi memilukan dan memalukan itu. Sempitnya alur keluar masuk bagi pemotor tersebut diakui oleh stake holder terkait, baik Dinas Perhubungan Anambas maupun Satlantas Polres Kepulauan Anambas. (Cegah Laka Lantas, Portal Selayang Pandang Perlu Ditinjau Ulang. Metrosidik.co.id edisi Selasa, 14 Juli 2020). Namun sayang sunguh sayang, satu nyawa telah melayang.
Pristiwa ini selayaknya menjadi pengajaran dan pembelajaran bagi kita semua, terutama bagi pihak-pihak terkait dalam menyediakan fasilitas dan insfrasruktur jalan. Jangan sembarangan. Karena dapat menghilangkan nyawa orang akibat kelalaian dari kebijakan yang dilakukannya. Semoga tragedi ini tidak terulang lagi di kemudian hari. ****
