JEMAJA BARAT, AnambasPos.com – Menyeberangi laut antar pulau dengan mengunakan pompong (kapal kayu kecil, red) dan menerjang ombak dikala angin kencang, sudah menjadi tantangan rutin yang selalu dihadapi bagi Warga Desa terluar di Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA). Terutama untuk tiga desa yang berada di Wilayah Kecamatan Jemaja Barat, yakni Desa Keramut, Desa Sunggak dan Desa Impol.
“Kita masih menggunakan pompong melintasi laut untuk pergi ke Pusat Kecamatan Jemaja Barat di Desa Impol. Jika cuaca bagus ya Alhamdulilah, jika angin kencang ya lumayan kewalahan,” ujar Kepala Desa (Kades) Sunggak, Mus Mulyadi, saat ditemui AnambasPos.com, Rabu (19/02/2020).
Kendati terasa berat, Mul panggilan akrabnya sehari-hari, mengaku tetap tegar menjalani tugas dan tanggung jawabnya sebagai Kades. “Ya harus kita jalani, karena ini sudah menjadi tanggungjawab kita untuk menjalankan roda Pemerintahan Desa (Pemdes). Paling tidak, dua kali dalam seminggu harus menjalani tugas-tugas tersebut ke Kantor Camat,” ujar Mul.
Dia kemudian berharap agar kegiatan Pembangunan Lanjutan Pembukaan dan Peningkatan Jalan dari Desa Impol ke Desa Sunggak dapat terealisasi pada tahun ini. “Harapan saya dan masyarakat, Lanjutan Pembangunan Pembukaan dan Peningkatan Jalan Impol -Sunggak, dapat segera terealisasi. Agar akses ini dapat mempermudah masyarakat jika berurusan ke Kantor Camat,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Markos, Kades Keramut, saat dihubungi malalui telepon whats’app-nya, Jum’at (21/02/2020). Pihaknya harus menggunakan pompong menempuh jarak sejauh kurang lebih delapan hingga sepuluh mil dari Desa Keramut menuju Pusat Ibukota Kecamatan Jemaja Barat yang berada di Desa Impol.
“Kurang lebih delapan hingga sepuluh mil kami menempuh perjalanan menuju ke kecamatan jika inggin berurusan,” ucap Markus.
Laporan : Slamet
Editor : Asril Masbah