Lelaki berperawakan sedikit agak tambun dan berpenampilan sederhana itu, kerap kali ditemui hampir saban hari membaur dengan warga di wilayah Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA).
Saat ini, Kelurahan Tarempa, adalah wilayah binaannya. Pelayanan yang prima selalu diberikannya kepada warganya dalam persoalan pemerintahan di tingkat kelurahan Tarempa.
Kelurahan Tarempa menjadi ikon Pusat Ibukota KKA yang memang sejatinya menjadi percontohan dan lelaki itu, yang bernama Syamsir, S.AP adalah Lurah Tarempa, dimana aktifitasnya selalu berkeliling dari warga-ke warga yang ada di Kelurahan Tarempa, sejak dia ditunjuk menjadi Lurah beberapa tahun yang lalu.
Syamsir, yang lahir pada 5 Oktober 1976 di Tarempa itu, mengawali kariernya di Pegawai Negeri Sipil (PNS) Lanal Tarempa dari tahun 1998. Dia kemudian pindah ke Pemerintah Daerah (Pemda) KKA pada tahun 2012 yang lalu.
Dia aktif di berberapa organisasi diantaranya, menjadi Sekretaris Karang Taruna Permata, selama 10 tahun, sebagi Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bidang Seni dan Budaya. Aktif juga sebagai Ketua Sanggar Redath Sri Tanjung sejak 15 tahun dan tercatat sebagai Anggota Sanggar Seroja.
Untuk memberikan sumbang kifrah terbaik kepada warga, Kelurahan Tarempa yang dipimpinanya, saat ini menggalakkan tiga gerakan sosial, yakni membentuk Komunitas Jaga Kampung (KJK), Gerakan Sabtu Bersih (Saber) dan Bulan Darma dan Taliasih (Budarsih).
Gaya bersosialisasi Syamsir terbilang unik dan membaur. Dia selalu menghampiri warga dan teman-temannya, di kedai-kedai kopi yang ada di Kelurahan Tarempa. Bercerita dan berkelakar apa adanya. Menyambut baik siapa saja yang menghampirinya dengan tidak memandang dari mana latar belakang, tua ataupun muda.
Syamsir cukup konsisten dengan pola
kepemimpinannya. Hingga tak heran dari interaksinya dengan para stafnya tercipta suasana persaudaraan, kekerabatan dan persahabatan yang hangat.
“Berinteraksi dengan Bang Syamsir, seakan berhadapan bukan dengan seorang Lurah. Tidak ada jarak, sangat akrab dan tidak kaku. Beliau supel dan fleksibel, tidak membedakan orang,” tutur Putra, salah seorang Warga Kelurahan Tarempa.
Sejatinya memang, Syamsir adalah seorang Aktifis Sosial. Ia kini juga sebagai Kordointor Kecamatan Melayu Raya. Aktivis KNPI dan Aktivis Seni Budaya. Meski sebagai Lurah yang sibuk dengan segudang kegiatan, dia masih terlihat menyempatkan diri menabuh gendang pengantar pengantin.
Syamsir, memiliki 1 orang istri bernama, Rauyah, S.Pd.I, yang bekerja sebagai Guru Madrasah Iftidaiyah Negeri (MIN) Tarempa dan dianugerahi 3 orang anak bernama, Jazira Nuraini, Najla Raisya, dan Sayyid Raffasya.
Editor : Asril Masbah