Anambaspos.com – Belum lama Elon Musk menyarankan agar SpaceX membatalkan rencananya untuk mendaratkan kapsul Dragon miliknya di Mars. Sebenarnya, misi ini direncanakan perusahaan akan dilakukan pada awal 2020. SpaceX tidak akan sepenuhnya mengembangkan teknik pendaratan yang akan digunakan untuk mendaratkan Dragon di Mars.
Misi SpaceX ini dikenal dengan Red Dragon, kapsul itu dimaksudkan untuk menurunkan dirinya ke tanah dengan menggunakan mesin yang disematkan di lambungnya dan kemudian mendarat dengan metode yang dikenal sebagai pendaratan pendahuluan. Tapi Musk mengatakan bahwa perusahaan akan datang dengan cara lain untuk mendaratkan kendaraan di permukaan Mars.
“Ada saat ketika saya berpikir bahwa pendekatan Dragon untuk mendarat di Mars… akan menjadi cara yang tepat untuk mendarat di Mars. Tapi sekarang saya cukup yakin itu bukan jalan yang benar. Ada pendekatan yang jauh lebih baik.
Itulah roket Space dan roket SpaceX yang akan dilakukan berikutnya,” ujar Musk pada konferensi R&D ISS di Washington DC, Kamis (20/7/2017). Kemudian, Musk mem-posting tweet yang menyatakan bahwa SpaceX masih akan mencoba melakukan pendaratan pendahuluannya di Mars pada suatu saat nanti, hanya saja dengan kendaraan yang lebih besar.
Artinya, kapsul Dragon milik SpaceX akan tetap mendarat dengan parasut di Bumi juga. Itulah metode yang digunakan perusahaan alat antariksa itu untuk mendaratkan kapsul Dragon kargo, yakni kendaraan yang digunakan untuk mengirimkan pasokan bahan ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Kini, perusahaan telah mengerjakan versi terbaru yang disebut Dragon 2 yang pada akhirnya akan membawa orang-orang dan mundur dari ISS.
SpaceX berharap untuk memiliki kendaraan yang dapat mendorong orang-orang di dalamnya. Musk mengatakan saat ini hal itu tidak akan terjadi, karena perusahaan tersebut tidak akan menambahkan kaki pada pendaratan Dragon 2. SpaceX memiliki alasan mengapa harus meninggalkan konsep Dragon 2, sebab keamanan dalam pesawat tersebut belum bisa dipastikan aman.
Secara khusus, Musk mengatakan,”Akan dibutuhkan sejumlah upaya besar untuk memenuhi syarat agar aman dengan NASA.” Namun, Musk tidak menyebutkan apakah keamanan sebagai alasan utama untuk tidak mendaratkan Dragon di Planet Merah tersebut. Musk juga mengatakan bahwa Dragon 2 masih bisa mendarat secara propulsi karena yang diperlukan mesin yang dapat dipasang untuk melakukan pendaratan.
Mesin sangat penting untuk sistem aborsi Dragon, mereka dapat menyala jika ada keadaan darurat saat peluncuran dan membawa kapsul serta awak kapal naik dan pergi ke tempat yang aman. Sudah dipastikan, Musk benar-benar mengisyaratkan bahwa SpaceX belum sepenuhnya meninggalkan konsep pendaratan ini dan perusahaan yang berbasis di Hawthorne, California, ini dapat membawa konsep tersebut di lain waktu. Demikian dilansir dari Engadget, Kamis (20/7/2017). (red/tek)