Kondisi hari ini sangat memilukan hati orang melayu tak dianggap melayu dan orang melayu menjadi budak di rumah sendiri, hal ini terjadi sebab banyak orang melayu yang telah menggadaikan harkat dan martabat diri kepada orang lain yang bukan melayu sehingga orang lain bisa semena mena memperlakukan melayu dan memandang sebelah mata orang melayu. Dimana kekompakan orang melayu, tanah melayu telah dikuasai oleh orang yang bukan melayu, yang paling terok adalah gelar – gelar melayu dapat di perjual belikan dengan mudah dan bahkan yang paling parahnya gelar datok bisa dimiliki oleh orang yang belum sunat dan bukan beragama islam dan juga bukan orang melayu, hanya karena uang 30 juta gelar datok di gadaikan untuk kepentingan pribadi dan beberapa orang, apakah kondisi ini harus di diamkan saja kemana para tokoh melayu dan para zuriat yang mengaku mengangkat dan menjaga serta melestarikan kebudayaan melayu.
Seperti halnya pepatah yang selalu kita dengar “Tak Kan Melayu Hilang Dibumi” pribahasa ini jangan salah artikan, bukan melayu yang tidak akan hilang dari bumi, melayu akan hilang dibumi, jika sudah kehendak dari sang ilahi, namun kita harus lebih mengetahui apa arti dari pribasaha itu, ternyata arti sebenarnya adalah “Iri Dengki, Hasat dan Hasut” adalah sifat orang melayu yang tidka akan hilang dari bumi ini hingga akhir zaman tiba. Tanah melayu telah dikotori oleh orang-orang melayu yang mementingkan diri sendiri tidak mementingkan anak cucu mereka.
Apakah Bangsa Melayu akan lebur dengan sendiri nya semua sudut tanah dan wilayah telah di kuasai oleh orang-orang yang bukan melayu, apakah melayu akan menjadi bangsa yang menjilat, dan juga akan menjadi bangsa budak untuk orang lain, jika bangsa melayu tidak ingin dikatakan menjilat dan budak maka tegakan panji-panji kebesar melayu kembalikan kejayaan melayu seperti dulu kala, bukan harus berperang melawan ini tapi bangsa melayu harus bersatu padu, jangan lagi berpangku tangan dan hanya menyerahkan kepada LAM (Lembaga Adat Meretek) atau Zuriat (Zunzung orang-orang kolomerat).
Kembalikan darah melayu untuk tegak dan berdiri di tanah sendiri, jangan mengaku melayu jika masih menjadi pembantu di tanah sendiri, orang melayu harus bisa maju bukan tunduk karena uang yang hanya bisa habis dalam sekejap mata, kalau lah melayu tak nak bangkit dan dan tak nak menjadi tuan di tanah sendiri. Maka jangan salahkan jika para kolomerat sipit menguasai dan menjadi tanah melayu menjadi tanah oriental, dan menjadikan tanah melayu negara kedua dari cina.
Kapan bangsa melayu akan maju jika kita sendiri tidak pernah ingin maju, kapan bangsa melayu akan jaya kalau kita sendiri tidak pernah memandang dan menghargai sejarah yang telah menorehkan kebesaran bangsa melayu itu sendiri, ayo bangkit bangsa melayu jangan terus dijajah oleh bangsa – bangsa lain. Batam, Bintan, Tanjung Pinang, Karimun, Lingga, Anambas, Natuna, sudah bukan lagi melayu karena telah banyak orang melayu yang lupa akan darah melayu nya dan telah lupa pula akan sejarah yang pernah menjadikan besar bangsanya.
Banyak memang yang mengaku dirinya adalah melayu dengan mengenakan pakaian adat kesultanan melayu, apakah dirinya itu keturunan sultan atau bahkan dirinya krabat sultan atau hanya dirinya yang mengaku-aku keluarga sultan?
Inikah Melayu jaman sekarang, yang hanya menampangkan diri dengna pakaian layaknya sang keturunan kesultanan atau bahkan orang dalam istana kesultanan, apakah melayu hanya sebatas pakaian yang dikenakan, dan jika memang itu harus lantas mana istana melayu dan mana aturan – aturan adat melayu, dan bahkan mana undang-undang kesultanan melayu yang mengatur hajat hidup orang banyak.
Ayo sadarlah, jangan di perbudak oleh kesombongan dan keangkuhan jika kita tidak pantas untuk menyadang gelar dari pada bangsa melayu maka lepaskan, jika kita ingin menyandang gelar yang ada di bangsa melayu maka perjuangkan bangsa melayu ini untuk menjadi besar dan demi kepentingan semua bukan kepentingan pribadi dan golongan. Semoga orang melayu di sudut manapun sadar akan apa yang telah terjadi hari ini, saya menulis tidak dengan bahasa yang pantas atau bahasa yang asal asalan, tapi ini semua karena kegeraman saya terhadap orang-orang yang memanfaatkan bangsa melayu untuk memperkaya diri sendiri dan untuk kepentingan diri sendiri, jika pembaca merasa marah dengan tulisan saya yang dirasa tidak pantas, maka silahkan berkomentar dibawah ini, apa yang saya katakan dan saya sampaikan adalah bentuk rasa sedih saya dengan apa yang terjadi hari ini.