Anambaspos.com – Bank Indonesia memutuskan menurunkan suku bunga acuannya atau BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,50 persen. Suku bunga acuan tersebut turun setelah sebelas bulan bertahan di level 4,75 persen.
Direktur Mandiri Sekuritas, Silvano Rumantir, menilai penurunan suku bunga acuan ini sebagai upaya pemerintah mendorong ekonomi dengan mengupayakan cost of funding atau biaya pendanaan terjangkau.
Menurut Silvano, penurunan suku bunga ini dibutuhkan untuk menggenjot konsumsi. Bukan hanya konsumsi rumah tangga atau perorangan, tapi juga diharapkan konsumsi perusahaan bisa digenjot.
“Supaya konsumsinya bisa naik, ya mau enggak mau company harus bisa growth dan bisa menggalang dana dengan harga terjangkau. Ujung-ujungnya multiplier efeknya ke konsumsi yang terjangkau,” kata Silvano ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/8).
Di tempat yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat, mengatakan dengan penurunan suku bunga yang menjadi rujukan perbankan, maka suku bunga pinjaman maupun deposito akan mengikuti. Dan ini dampaknya bagus untuk perekonomian.
“Baik investasi real maupun investasi di portofolio, karena teorinya gitu. Kalau ingin menggerakan perekonomian maka tingkat suku bunga harus dilonggarkan,” jelas Samsul.
Ia meyakini, dengan penurunan suku bunga menjadi sentimen pendorong untuk pertumbuhan ekonomi tahun depan yang ditargetkan 5,4 persen. “Kalau tingkat suku bunga diturunkan, kemudian dunia usaha mulai hidup, sehingga investasi di portofolio pasar modal akan lebih baik,” tuturnya. (red/hn)
sumber : kumparan