ANAMBASPOST.COM, NASIONAL – Pemerintah Indonesia berencana mempererat kerja sama dengan Australia dalam upaya menanggulangi aksi terorisme. Mewakili pemerintah, Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan baru saja menyelesaikan kunjungan singkatnya ke Sydney kemarin.
Dilansir dari halaman Cnnindonesia.com, Luhut menuturkan, Selasa lalu, ia didaulat sebagai pembicara utama pada Forum Pemberantasan Pembiayaan Terorisme yang diinisiasi Indonesia dan Australia serta dihadiri 17 negara peserta.
Sebagaimana diberitakan sejumlah media massa Australia, Luhut memaparkan data ratusan warga negara Indonesia yang telah bergabung ke dan kembali dari Negara Islam di Iraq dan Suriah (ISIS)
Selama di Australia, Luhut menemui sejumlah pejabat tinggi Australia di sektor keamanan dan pertahanan, seperti Jaksa Agung George Brandis, Kepala Badan Intelijen Keamanan Duncan Lewis dan Kepala Kepolisian Federal Australia Andrew Colvin.
Luhut berkata, ia juga sempat berdiskusi dengan lembaga riset dan kajian Australia, Lowy Institute for International Policy.
“Kami sepakat bahwa hasil pertemuan-pertemuan itu akan diwujudkan dalam beberapa agenda yang akan ditindaklanjuti 22 Desember mendatang,” kata Luhut di kantor Kemenko Polhukam, Kamis (19/11).
Jelang tahap finalisasi, Indonesia menurutnya akan mengirimkan tim ke Sydney pada pekan pertama Desember.
Setelah itu, menteri pertahanan dan menteri luar negeri kedua negara akan terlebih bertemu di Sydney, pada 21 Desember, untuk membahas kelanjutan kerja sama militer dan pertahanan.
Rencananya, pimpinan Indonesia dan Australia akan kembali bertemu 23 Desember mendatang, mengesahkan rentetan penjajakan kerja sama tersebut.
Luhut menyebut, hubungan Indonesia dan Australia terus membaik pasca-isu penyadapan yang dilakukan Australia terhadap pejabat tinggi Indonesia beberapa tahun lalu, termasuk pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Perbedaan tidak menjadi hambatan untuk memperetat hubungan kedua negara. Hubungan ini sangat hangat dan pertama kali terjadi setelah hubungan kami sempat turun ke titik nadir,” tutur Luhut. (Sur/ Red AP)
Sumber: Cnnindonesia.com