Anambaspo.com – Siantan, Kecamatan Siantan Tengah kembali melakukan aksi swadaya dengan membuat sendiri akses jalan menuju pelabuhan Roll on Roll Off (RoRo). Aksi gotong royong dengan menyemen akses jalan sepanjang 17 meter pada Sabtu (26/8) itu, dilakukan setelah bosan menunggu realisasi janji dari Pemerintah Daerah.
“Iya, Pak. Jadi nambah 17 meter dari semenisasi yang kami lakukan secara swadaya juga pada tahun sebelumnya. Memang untuk yang kami buat ini lebarnya hanya sekitar satu meter, Pak,” ujar Camat Siantan Tengah, Herry Fakhrizal saat dihubungi, Minggu (27/8/2017).
Herry menjelaskan, aksi swadaya yang mereka lakukan ini karena merasa akses jalan tersebut kerap memakan korban. Tidak jarang, pengendara bermotor kerap terjatuh ketika melintasi akses jalan yang masih berkontur tanah dan terjal ini.
Pemerintah Daerah pun, diakuinya telah membangun jalan sekitar 100 meter setelah peresmian RoRo ini dilakukan pada tahun 2016 kemarin. Pemerintah Daerah melalui OPD terkait pun, rencananya akan melanjutkan pembangunan akses jalan tersebut pada tahun ini.
“Yang kami semenisasi itu, termasuk bagian yang terjal. Lebih kurang ada 50 meter akses jalan yang terjal itu. Sudah banyak yang jatuh, mulai dari masyarakat, pegawai, sampah tokoh masyarakat di Siantan Tengah
pun sudah jadi korban ketika melintasi jalan yang masih tanah itu. Bahkan, jalan yang baru kami semen itu, sudah dilalui kendaraan bermotor meski belum kering. Terpaksa, saya tutupi dengan ranting pohon,” bebernya.
Herry tidak mengelak, meski kondisi jalan akses RoRo yang menghubungkan antara Desa Air Asuk Kecamatan Siantan Tengah dengan Kampung Baru Kecamatan Palmatak ini terbilang memprihatinkan, namun animo masyarakat yang menggunakan jasa RoRo ini cukup direspon positif oleh masyarakat.
Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa transportasi laut ini hampir setiap harinya. “Boleh dikatakan hampir setiap harinya ramai, Pak. Untuk RoRo ini beroperasi setiap hari setiap pukul 06:30 sampai 17:30 WIB. Setiap kapal itu penuh, langsung berangkat. Untuk ongkos, sampai saat ini belum dipungut karena masih dalam tahap sosialisasi.
Sebelumnya, memang pernah ada rencana untuk melakukan pungutan karena Perdanya sudah ada,” ujarnya seraya mengatakan kalau pengelolaan RoRo tersebut berada di Dinas perhubungan dan lingkungan hidup Kabupaten Kepulauan Anambas. (red/hn)
sumber : tribun