Sudah Lah Hilang, Harga si ‘Pedas’ Pun Melonjak

Dibaca: 246 x


Salahsatu pedagang di pasar Puan Maimun, Karimun saat melayani pembeli. Kelangkaan komoditi seperti Cabai membuat harga komoditi tersebut melonjak. (Foto: Ns/ Red AP)
Salahsatu pedagang di pasar Puan Maimun, Karimun saat melayani pembeli. Kelangkaan komoditi seperti Cabai membuat harga komoditi tersebut melonjak. (Foto: Ns/ Red AP)

ANAMBASPOST.COM, KARIMUN – Keberadaan si ‘Pedas’ alias cabai merah nyaris hilang dari beberapa Pasar  yang ada di Karimun, khususnya di pasar Puan Maimun, Kelurahan Sei Lakam. Selain hilangnya komoditi pedas itu beberapa pasar yang ada di Karimun, kelonjakan harganya pun mulai merangkak naik.

Beberapa pedagang mengaku, dalam beberapa minggu ini cabai yang didatangkan dari luar daerah Karimun  disebabkan pendistribusian mengalami tersendat.

“Udah seminggu barang tak masuk dari luar daerah bang, terpaksa kita naikkan lah. Itupun sekarang saya nggak ada barang Bang, tinggal cabai kering ni,” Kata Nanang kepada pewarta. Senin (14/12/2015).

Lanjut, Nanang pedagang di Pasar Maimun ini mengatakan, seperti beberapa bumbu dapur lainnya terhenti di beberapa tempat. Hal ini tentunya mempengaruhi harga komoditi itu sendiri. Untuk komoditi cabai merah dibandrol Rp.52 ribu perkilo yang sebelumnya harga jenis tersebut masih diharga Rp48 ribu.

Lebih lanjut Nanang menyebutkan, kenaikan beberapa komoditi kerap kali terjadi ketika menghadapi hari-hari besar seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Sebagai pedagang kecil katanya, tidak dapat berbuat banyak untuk menentukan harga tiap-tiap kebutuhan masyarakat.

“Sekarang gini, kalau yang lain jual 52 ribu nggak mungkin saya jual dibawahnya. Nanti saya yang dimusuhi sama pedagang lainnya. Mau nggak mau saya harus mengikuti harga pasaran,” Katanya lagi.

Ia mengatakan beberapa jenis sayuran juga turut mengalami kenaikan, seperti Wortel mulai merangka di angka Rp.15 ribu, sebelumnya harga sayuran jenis ini dibandrol Rp.14 ribu. Harga Kol juga turut serta mengalami kenaikan, yang tadinya dibandrol Rp75 ribu menjadi Rp.90 ribu perkarung isi 20 Kg.

BACA JUGA  PP Anambas Target Perkuat Basis Hingga ke Tingkat Desa

“Semuanya naek Bang, ada yang naeknya cuma Rp.1000 perkilonya ada juga yang sampek Rp.3000,” Ungkapnya.

Ditempat yang sama, salah satu pembeli, Yuli mengeluhkan harga sayur mayur dan kebutuhan lainnya.

“Semuanya naik Bang, kalau tak percaya coba abang beli. Saya saja nggak bisa belanja lagi ni Bang. Cuma bisa beli cabe dan bawang aja, sisanya bingung mau beli apalagi,” Keluh Yuli kepada pewarta.

Ditempat terpisah, harga beras juga mendadak naik. Untuk beras dengan cap rambutan, dibandrol Rp. 14 ribu untuk tiap kilonya sedangkan sedangkan untuk cap pandan, dibandrol Rp.13 ribu perkilonya.

“Belum lama ini udah naik. Semua beras naik, yang paling tinggi ini aja cap rambutan dan pandan,” Kata Minok salah satu pedagang beras di jalan Puakang, Tanjungbalai. (Ns/Dedi)

 

 

Editor: Faisal 



Terhubung dengan kami

     


Pasang Iklan Banner klik DISINI